Menu

Menghitung Jam Jelang Inaugurasi, Dolar AS Gamang

N Sabila

Dolar AS yang sempat reli karena data klaim pengangguran, harus kembali mundur siang ini menantikan acara pelantikan Presiden terpilih AS, Donald Trump, malam nanti.

Seputarforex.com - Dolar AS mulai tertekan turun menjelang siang di sesi perdagangan Jumat (20/Jan) hari ini. Para investor menantikan acara pelantikan Presiden terpilih AS, Donald Trump, malam nanti. Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan mata uang AS tersebut terhadap enam mata uang mayor lainnya, terakhir tampak menduduki level 101.17.


Menguatnya Data Ketenagakerjaan AS

Malam tadi, indeks Dolar sempat melonjak ke level 101.73 sehubungan dengan data perumahan dan ketenagakerjaan AS yang dilaporkan meningkat. Data Home Building melesat pada bulan Desember karena menguatnya perekonomian berhasil mendorong permintaan untuk sewa rumah. Jumlah penduduk Amerika yang mengisi form pengangguran pun secara mengejutkan menurun ke dekat level terendah dalam satu dekade.

EUR/USD menghapus penurunannya semenjak pidato Draghi pada Kami kemarin, dengan diperdagangkan pada angka 1.0685 saat berita ini ditulis, makin menjauh dari low 1.059 yang tercapai kemarin sore.

Untuk Euro, penguatan yang didapat selain dari defensifnya Dolar AS, juga berasal dari pengumuman Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan mempertahankan suku bunga negatifnya serta melanjutkan laju pembelian aset. Namun, penguatan tersebut sedikit tersandung oleh konferensi pers Presiden ECB, Mario Draghi, yang menunjuk pada enggannya inflasi untuk naik lagi dan kebutuhan akan stimulus kebijakan moneter yang lebih jauh di Eropa.

Di sisi lain, USD/JPY pun merunduk ke level 114.591 dari sebelumnya di level 114.875. Pair ini sempat menikmati level tinggi satu pekan di 115.63 pada Kamis malam kemarin menyusul laporan ekonomi AS yang cerah tersebut.


Yellen Tak Khawatir Lonjakan Inflasi

Ketua The Fed, Janet Yellen, kembali menyampaikan pidato hari ini dalam forum yang berbeda dengan kemarin. Di Stanford Institute for Economic Policy Research dini hari tadi, Yellen menyinggung masalah inflasi. Ia mengaku tak khawatir akan lonjakan inflasi.

"Walaupun pasar tenaga kerja saat ini belum overheated, sebagian pihak mungkin khawatir jika overheating dapat muncul lebih cepat karena penguatan kondisi ketenagakerjaan dapat berdampak pada melonjaknya inflasi. Saya rasa hal ini belum akan jadi pertimbangan," kata Yellen.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE