Menu

Minyak Menanjak, Obama Larang Pengeboran Migas Di Alaska

A Muttaqiena

Harga minyak menanjak lebih tinggi di tengah ekspektasi akan menurunnya inventori minyak mentah AS.

Seputarforex.com - Harga minyak menanjak lebih tinggi pada hari Rabu pagi ini (21/12) di tengah ekspektasi akan menurunnya inventori minyak mentah AS. Sementara itu, Presiden AS Barack Obama mengumumkan pelarangan pengeboran migas baru di perairan federal di kawasan laut Atlantic dan Arctic, sekitar Alaska.

 

 

Trader Antisipasi Penurunan Inventori Minyak AS

Saat berita ini diangkat, minyak mentah WTI diperdagangkan di kisaran $53.58, naik 28 sen dari harga penutupan hari Selasa. Sementara minyak mentah berjangka Brent berada pada $55.57 per barel, atau meningkat 22 sen.

Trader yang diwawancarai Reuters mengatakan bahwa harga minyak yang lebih tinggi terutama dikarenakan oleh ekspektasi penurunan inventori minyak mentah AS yang laporannya akan dirilis nanti malam. Jeffrey Haley, analis dari OANDA Singapura, mengatakan bahwa persediaan minyak mentah AS dalam laporan US Energy Information Agency diharapkan menurun sebanyak 2.563 juta barel.

Estimasi tersebut didukung oleh data persediaan minyak mentah versi American Petroleum Institute yang dirilis hari Selasa, di mana disebutkan telah terjadi penurunan sebesar 4.15 juta barel. Angka tersebut lebih besar dari perkiraan awal -2.4 juta barel.

 

Obama Blokir Manuver Trump Untuk Genjot Pengeboran Di Alaska

Di sisi lain, Presiden Barack Obama pada hari Selasa melarang pengeboran migas baru di Alaska dengan menggunakan undang-undang tahun 1950an bernama "Outer Continental Shelf Act", yang memungkinkan presiden AS untuk membatasi area untuk pengeboran bahan tambang. Pelarangan efektif di kawasan seluas 46.5 juta hektar perairan federal di lepas pantai Alaska, tepatnya di laut Chukchi dan sebagian besar laut Beaufort; serta 1.5 juta hektar di laut Atlantik dari New England hingga Chesapeake Bay.

Dengan dideklarasikannya pelarangan pengeboran migas ini, maka pemerintahan Trump mendatang akan harus mengajukan permohonan ke pengadilan apabila ingin membatalkannya.

Donald Trump yang akan menggantikan Obama per 20 Januari, telah mengatakan akan memperluas pengeboran migas lepas pantai AS. Sebuah memo dari tim transisi-nya baru-baru ini memunculkan rencana untuk meningkatkan produksi di laut Chukchi, Beaufort, dan Atlantic. Namun, undang-undang tidak mengijinkan presiden AS untuk membatalkan pelarangan yang telah dideklarasikan oleh pendahulunya, sehingga akan sulit bagi pemerintahan Trump mendatang untuk merealisasikan rencana itu tanpa putusan pengadilan.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE