Menu

Minyak Mentah Meroket Akibat Serangan Arab Saudi Ke Yaman

N Sabila

Harga minyak mentah meroket hampir 6 persen pada Kamis (26/03) siang hari ini setelah Arab Saudi dan rekan-rekan jazirah Arab lainnya memulai operasi militer di Yaman. Akan tetapi, benchmark minyak kembali turun dari level tinggi di hampir $60 karena para importer melihat tidak adanya ancaman yang berarti pada suplai minyak saat ini.

Harga minyak mentah meroket hampir 6 persen pada Kamis (26/03) siang hari ini setelah Arab Saudi dan rekan-rekan jazirah Arab lainnya memulai operasi militer di Yaman. Akan tetapi, benchmark minyak kembali turun dari level tinggi di hampir $60 karena para importer melihat tidak adanya ancaman yang berarti pada suplai minyak saat ini. Serangan terhadap kelompok pemberontak Houthi, yang telah menyingkirkan presiden dari ibukota Yaman, Sanaa, memicu perhatian mengenai keamanan pengiriman minyak dari Timur Tengah.


Harga minyak melonjak seketika saat para trader dan importir menyatakan kekhawatiran mereka bahwa serangan Arab merupakan tanda bahwa perselisihan yang terjadi di negara-negara "juragan minyak" kali ini telah menyebar luas dan di luar kendali.

Futures brent mengalami kenaikan mencapai $59.71 per barel , meroket hampir 6 persen sejak posisi terakhirnya, sebelum terbenam kembali ke $58.09 per barel pada pukul 12:04 siang tadi, atau naik $1.61. Harga crude AS naik $1.83 pada $51.04 per barel.

Risiko yang diakibatkan serangan di Yaman menjadi makin berat, karena Houthis menerima dukungan dari Iran, yang notabene adalah negara pesaing Arab Saudi dalam mendominasi Timur Tengah. Di luar minyak, Timur Tengah juga merupakan eksporter gas alam LNG terbesar dunia melalui Qatar dan Yemen, namun para importer mengatakan bahwa mereka tidak terlalu khawatir akan sektor ini. Menurut Lee Sang-wook, Juru Bicara Korea Gas Corp kepada Reuters, suplai gas dari Yaman sejauh ini tak mengalami gangguan. Pun tak ada kehawatiran mengingat masih surplusnya suplai serta lemahnya permintaan.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE