Menu

NFP AS Kurang Greget, Pasar Kembali Terombang Ambing

Kukuh Raharjo

Biro statistik AS melaporkan jumlah penurunan data NFP yang meleset dari perkiraan para ahli ekonomi. Menurut perkiraan, NFP bakal sampai ke level 231 ribu orang, tapi ternyata hanya bertambah sekitar 223 ribu saja.

Biro statistik AS melaporkan jumlah penurunan data NFP yang meleset dari perkiraan para ahli ekonomi. Menurut perkiraan, NFP bakal sampai ke level 231 ribu orang, tapi ternyata hanya bertambah sekitar 223 ribu saja. Sedangkan tingkat pengangguran kembali meneruskan sentimen membaik dengan mencatatkan rekor terendah selama kurang lebih enam belas bulan berturut-turut. Setelah pada bulan Juni kemarin pengangguran di Amerika Serikat tercatat sebesar 5.5 persen, pada bulan ini kembali turun ke 5.3 persen.

Perekonomian masih gamang

Kwartal kedua masih belum menampakkan sinyal-sinyal yang meyakinkan bagi para pengambil kebijakan moneter di Negeri Paman Sam. Setelah menunjukkan tren kenaikan selama 2 bulan, jumlah tenaga kerja yang berada di sektor non pertanian (nonfarm) kembali harus terkoreksi. Terakhir bulan Juni tercatat sebanyak 254 ribu (setelah direvisi turun), tetapi bulan ini hanya 223 ribu. Namun rata-rata NFP masih mencatat peningkatan sejak kwartal pertama, dimana saat itu hanya berhasil sampai pada tingkat 195 ribu, sedangkan di periode kwartal kedua ini sudah mencapai 221 ribu.

Data laporan biro di atas mungkin tidak begitu mengejutkan bagi para ekonom. Para ahli lebih berfokus pada tingkat upah dan tingkat partisipasi angkatan kerja yang kali ini memunculkan fakta yang cukup memprihatinkan. Wall Street Journal menyebutkan bahwa walaupun tingkat upah dan tenaga kerja memang tidak menjadi prasyarat untuk menaikkan suku bunga, namun faktanya data ini tetap berada dalam sorotan The Fed.

Dalam data terakhir, tingkat upah para pekerja perjam hanya mengalami kenaikan 2.0 persen atau menjadi 24.95 USD. Para ahli memprediksi The Fed baru akan menaikkan tingkat suku bunga jika kenaikan upah berada di sekitar 2.5 persen. Patokan tersebut kemungkinan diambil sebagai nilai tengah mengingat kenaikan upah pada masa perekonomian terbaiknya berada di kisaran 3-4 persen pertahun, seperti disampaikan oleh wbponline.com.

Di sisi lain, para ekonom juga menggarisbawahi tingkat partisipasi angkatan kerja yang semakin menurun dari tahun ketahun. Zerohedge dan Bloomberg melaporkan bahwa jumlah penduduk usia produktif yang tidak masuk dalam golongan angkatan kerja naik kembali ke level 640 ribu, atau menjadi yang terbanyak semenjak April 2014.


Dolar AS tak tunjukkan respon berarti

Looney, Yen, Aussie dan Kiwi yang mewakili lawan utama Greenback sempat mendapat angin segar sejak awal sesi hari ini. Rata-rata mereka mengambil untung sekitar 45 poin sampai dengan malam sebelum NFP dirilis. Greenback sedikit menunjukkan tajinya hanya terhadap Euro dan Cable. Efek pergerakan pair-pair utama malam ini terhadap Greenback sebenarnya cenderung kurang agresif. Nampak dalam beberapa waktu setelah berita keluar, rekor tertinggi hanya dilampaui oleh Yen. Itupun hanya bergerak sekitar 0.6 persen atau jatuh sedikit dibawah level 123.00. (Baca juga: Dolar Kurang Bersemangat Akibat Jebloknya Data Ketenagakerjaan AS)


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE