NZD/USD Terguling Dari Level Tinggi Satu Pekan |
NZD/USD diperdagangkan pada harga $0.6694 dengan loss harian sebesar 0.39 persen menjelang dimulai sesi perdagangan Eropa hari ini. Sejak awal tahun, pair tersebut telah jatuh beberapa persen sejak kejatuhan 6 persen yang sudah terjadi sejak pertengahan Januari lalu.
Setelah sempat menyentuh level tinggi satu bulan pada Kamis kemarin, Jumat (05/02) siang ini mata uang berjuluk Kiwi tersebut harus rela untuk turun menjelang data ketenagakerjaan AS yang cukup vital akan dirilis malam nanti. Dolar AS pada dasarnya memang masih dalam posisi stabil dengan kecenderungan melemah, namun, siang ini sejumlah mata uang termasuk Dolar New Zealand masih belum memiliki cukup "energi" untuk menjungkalkan Dolar AS lagi.
NZD/USD diperdagangkan pada harga $0.6694 dengan loss harian sebesar 0.39 persen menjelang dimulai sesi perdagangan Eropa hari ini. Sejak awal tahun, pair tersebut telah jatuh beberapa persen sejak kejatuhan 6 persen yang sudah terjadi sejak pertengahan Januari lalu.
Di awal pekan ini, Dolar New Zealand sempat mencetak kenaikan terhadap Dolar AS karena terdukung oleh apiknya data ketenagakerjaan New Zealand yang mencatat penurunan pengangguran hingga 5.3 persen dari 6 persen sebelumnya, padahal para analis memperkirakan pengangguran New Zealand akan melonjak 6.1 persen.
Rabu lalu, Gubernur Bank Sentral New Zealand (RBNZ), Graeme Wheeler, mengungkapkan bahwa sejumlah ekonom masih melihat angka inflasi New Zealand ke depan belum akan meninggi. Hal ini kemungkinan akan memicu pemotongan tingkat suku bunga OCR lebih rendah lagi.
Namun, dilihat dari pendekatan mekanis, pengaturan suku bunga mengandung risiko yang bisa menyebabkan distorsi serius dalam sistem finansial, pasar perumahan, dan ekonomi secara luas. Oleh karea itu, pemotongan suku bunga, lanjut Wheeler, baru akan dilaksanakan jika perekonomian global ke depan dinilai memprihatinkan.
Menjelang Pergerakan Dolar AS Pasca NFP
Malam nanti pukul 20:30 WIB, Departemen Ketenaga kerjaan AS akan melaporkan angka NFP untuk Januari. Perkiraan konsensus meramalkan tambahan sebanyak 190,000 lapangan kerja pada bulan Januari, menurut estimasi median dari 108 ekonom yang disurvei Reuters.