Menu

OECD Turunkan Prediksi Pertumbuhan, Khawatirkan Zona Euro

N Sabila

Lambannya pemulihan di negara-negara yang menggunakan mata uang Euro kembali menarik mundur perekonomian global. Organisasi Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) menyatakan hal tersebut sembari menurunkan nilai perkiraan pertumbuhan negara-negara ekonomi besar.

Lambannya pemulihan di negara-negara yang menggunakan mata uang Euro kembali menarik mundur perekonomian global. Organisasi Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) menyatakan hal tersebut sembari menurunkan nilai perkiraan pertumbuhan negara-negara ekonomi besar.


Konflik di Ukraina dan negara-negara Timur Tengah ditambah dengan referendum kemerdekaan Skotlandia, menurut OECD, merupakan sumber terbesar penghasil risiko dan ketidakpastian ekonomi. Estimasi lembaga tersebut meramalkan peningkatan ekonomi sebanyak 0.8% di Zona Euro untuk tahun 2014 ini. Padahal, pada bulan Mei lalu, OECD sempat optimis jika ekonomi zona 18 negara ini dapat naik setinggi 1.2%.

Proyeksi ekspansi ekonomi AS pada tahun 2014 juga dipangkas menjadi 2.1% dari sebelumnya 2.6%. Begitupun dengan perkiraan terhadap Jepang, diturunkan menjadi 0.9% dari 1.2%. Namun, OECD tidak menyediakan perbaruan prediksi pertumbuhan global. Pada Mei lalu, pertumbuhan global versi OECD diprediksi akan mencapai 3.4%.

Prihatinkan Zona Euro

"Berlanjutnya perlambatan pertumbuhan di area Euro merupakan proyeksi kekhawatiran kami yang terbesar," ungkap OECD.

OECD juga melakukan prediksi terhadap China, meskipun negara ini tidak menjadi anggotanya. Prediksi OECD terhadap Tirai Bambu tidak berubah di kisaran 7.4%. OECD mengatakan bahwa sejauh ini China telah mencapai pertumbuhan yang teratur dan berkelanjutan meskipun mengalami perlambatan.

India-lah satu-satunya negara yang diprospek optimis oleh OECD. Prediksi pertumbuhan negara terbesar di Asia Selatan tersebut dinaikkan dari 4.9% menjadi 5.7%. Faktor pemicunya adalah orientasi reformasi pertumbuhan dan pengendalian inflasi yang memang menjadi fokus pemerintahan baru India saat ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE