Menu

OPEC Sepakat Berlakukan Kuota, Harga Minyak Meroket 9 Persen

A Muttaqiena

OPEC mengejutkan pasar tadi malam dengan disetujuinya pemangkasan produksi untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir.

Organization of Petroleum Exporters Countries (OPEC) mengejutkan pasar tadi malam dengan disetujuinya pemangkasan produksi untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir, pada pertemuan di Wina, Austria. Harga minyak pun meroket seketika hingga sekitar 9 persen. Minyak berjangka Brent hari Kamis pagi ini (01/12) diperdagangkan di kisaran $51.70 per barel, sedangkan WTI menduduki batas atas level $49.27 per barel.

 

Indonesia Minta Bekukan Keanggotaan

Menurut kesepakatan baru OPEC ini, kartel minyak tersebut akan mengurangi produksi sebanyak 1.2 juta barel per hari mulai bulan Januari, sesuai dengan persetujuan terdahulu yang dicapai di Aljazair. Persetujuan ini memberikan pengecualian bagi Nigeria dan Libya, tetapi Irak -yang sebelumnya bersikeras menolak- mendapatkan jatah kuota untuk pertama kalinya sejak tahun 1990an. Negeri yang beribukota di Baghdad itu harus mengurangi produksi sebanyak 210,000 bph dari total outputnya di bulan Oktober.

Di saat yang sama, Iran berhasil memenangkan ijin untuk menaikkan output hingga sekitar 3.8 juta bph. Justru Arab Saudi mesti memangkas output sebanyak 486,000 bph ke total 10.058 juta bph. Uni Emirat Arab dan Kuwait pun akan mengurangi output masing-masing sebanyak 139,000 bph dan 131,000 bph. Indonesia sebagai negara importir minyak satu-satunya di OPEC mengajukan pembekuan keanggotaan setelah disetujuinya pemangkasan produksi.

Kesepakatan yang sudah digodok selama dua bulan ini mengakhiri spekulasi tentang silang pendapat diantara tiga negara produsen minyak terbesar OPEC: Arab Saudi, Irak, dan Iran. Lebih dari itu, Rusia secara mengejutkan juga mengindikasikan niat untuk mengurangi tingkat produksinya sebanyak 300,000 bph, meski sebelumnya sempat mengatakan tak menghadiri pertemuan OPEC di Wina. Negara Non-OPEC lainnya, Azerbaijan dan Kazakhstan, juga mengisyaratkan kesediaan untuk mengurangi produksi secara sukarela.

 

Berikutnya Giliran Rusia

"Kekuatan kesepakatan" ini selanjutnya akan bergantung pada apakah semua pihak yang telah menyetujui bakal melaksanakan kuota masing-masing. Menurut Bloomberg, Arab Saudi, Uni Emirat, dan Kuwait, dahulu biasa mentaati kuota, tetapi negara-negara lain kadang-kadang mengingkarinya, terutama ketika harga minyak dinilai terlalu rendah.

Minggu depan, OPEC akan menggelar pertemuan dengan perwakilan negara-negara produsen Non-OPEC di Doha. Sedangkan pertemuan resmi OPEC berikutnya diadakan tanggal 25 Mei 2017, guna membahas perpanjangan pemangkasan produksi hingga enam bulan ke depannya lagi.

 


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE