Menu

Pasar AS Libur Hari Buruh, Dolar AS Masih Kuat Hadapi Euro Dan Yen

N Sabila

Pasar AS dan Kanada tutup dalam rangka libur Hari Buruh pada Senin 01 September kemarin. Oleh sebab itulah, volatilitas pasar pun nampak terbatas selama sesi perdagangan Amerika. EUR/USD masih dikecewakan oleh lemahnya PMI Manufaktur. Sedangkan, pemerintah Jepang melaporkan bahwa bonus musim panas pada bulan Juli mengalami peningkatan.

Pasar AS dan Kanada tutup dalam rangka libur Hari Buruh pada Senin 01 September kemarin. Oleh sebab itulah, volatilitas pasar pun nampak terbatas selama sesi perdagangan Amerika.




Euro Masih Terpuruk Oleh Data Manufaktur

EUR/USD masih dikecewakan oleh lemahnya PMI Manufaktur sehingga pair tersebut tergelincir sekitar 10 pip ke angka 1.3131 kemarin malam. Euro menuju ke level rendah satu tahunnya di Selasa pagi ini dan diperdagangkan di kisaran $1.3129. Euro masih melayang-layang dalam range yang sempit yakni sekitar $1,3119/1.3146 pada Senin kemarin. Hal ini membuat indeks Dolar bertahan di puncak 13 setengah bulan pada 82.804.DXY.

Data pada hari Senin kemarin, data resmi menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan manufaktur di Zona Euro hampir tidak menaikkan harga pada bulan lalu. Yang lebih parah, aktivitas manufaktur di Prancis, negara ekonomi ketiga terkuat di Zona Euro, justru terus terjun dalam 15 bulan terakhir. Laporan lain menyebutkan bahwa perekonomian Jerman terkontraksi untuk pertama kalinya di kuartal kedua ini.

Data-data tersebut menambah santer ekspektasi bahwa pemulihan ekonomi Zona Euro sedang dalam zona bahaya yang berpeluang deflasi. Ditambah lagi krisis di Ukraina yang makin mebuat Euro terpuruk. ECB diharapkan akan mengucurkan tambahan stimulus pada rapatnya Kamis mendatang.

Upah Jepang Mengalami Pertumbuhan

Terhadap Yen, Dolar AS tertahan di bawah level tinggi satu minggu di 104.36. Sedangkan EUR/JPY menghuni angka 136.94, tak jauh dari level rendah dua minggu di 136.42 yang tercapai pada hari Kamis pekan lalu. Pemerintah Jepang melaporkan bahwa bonus musim panas pada bulan Juli mengalami peningkatan.

Begitu pula dengan upah regulernya yang tumbuh dua bulan berturut-turut hingga bulan ini. Akan tetapi, upah riil, yang juga berpengaruh untuk merefleksikan perubahan dalam inflasi, merosot pada bulan Juli lalu. Beruntung, laju kemerosotan mulai melambat dalam 13 bulan terakhir.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, berencana untuk kembali menaikkan pajak penjualan pada bulan Oktober mendatang. Pajak yang semula dinaikkan 8% pada bulan April, akan dinaikkan lagi menjadi 10%. Kebijakan Abe tersebut muncul setelah mempertimbangkan indeks GDP Jepang periode Juli-September serta data-data ekonomi yang lain.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE