Menu

Pasar Cerna Kenaikan CPI Inti Jepang, Yen Ungguli Dolar

N Sabila

CPI inti Jepang, tidak termasuk harga makanan segar, pada hari ini Jumat (31/07) ini dilaporkan naik 0.1 persen dari tahun sebelumnya, lebih baik dibandingkan dengan estimasi para ekonom. USD/JPY yang diperdagangkan di posisi 123.98.

Perolehan Indeks Harga Konsumen (CPI) Jepang masih sedikit di atas nol pada bulan Juni terutama karena belanja masyarakat mengalami penurunan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Bank Sentral Jepang (BOJ) untuk mendorong inflasi naik. CPI inti Jepang, tidak termasuk harga makanan segar, pada hari Jumat (31/07) ini dilaporkan naik 0.1 persen dari tahun sebelumnya, lebih baik dibandingkan dengan estimasi para ekonom.


Sementara itu, CPI khusus Tokyo, justru menunjukkan kemerosotan sebanyak 0.1 persen. Tingkat pengangguran Jepang mengalami kenaikan tipis menjadi 3.4 persen dari sebelumnya di 3.3 persen. Belanja masyarakat jatuh sebanyak 2.0 persen, jauh di bawah ekspektasi kenaikan 1.2 persen. Meski demikian, Yen menguat terhadap Dolar AS setelah laporan CPI ini dengan USD/JPY yang diperdagangkan di posisi 123.98, turun tipis dari sebelumnya di kisaran 124-an.

Ekonom Sangsi

Kemajuan yang dibuat oleh Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda, untuk mencapai target inflasi memang terbilang masih cukup kecil. Namun BOJ sedang menyoroti sebuah langkah alternatif yang mengecualikan harga minyak murah dan menunjukkan laju kenaikan harga lebih tinggi. Mengomentari kondisi tersebut, para ekonom di JPMorgan Chase & Co. dan Barclays Plc mengestimasi, kontraksi yang terjadi di kuartal kedua akan berakibat menghambat momentum inflasi. Padahal, Kuroda memprediksikan inflasi akan mengalami kenaikan di akhir tahun ini.

"Saya tidak mempunyai gambaran kapan BOJ akan mampu mencapai target inflasi 2 persennya dengan sempurna," tutur Yasunari Ueno, Kepala Ekonom Pasar Mizuho Securities Co., kepada Bloomberg sebelum data CPI dirilis pagi tadi. Menurut Ueno, masalahnya saat ini kapan BOJ akan menambah stimulus moneter demi mencegah inflasi menjadi lebih sulit dicapai.

Di sisi lain, pada hari Kamis kemarin, salah seorang anggota BOJ, Koji Ishida, berpidato dihadapan para pimpinan perusahaan di Kyoto. Ishida menyebutkan dalam pidatonya bahwa tidak ada pertumbuhan dalam aktivitas ekonomi dan ketidakseimbangan finansial cukup besar. Semua pihak harus mewaspadai kondisi perekonomian saat ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE