Menu

Pasar Makin Yakin Fed Hike Maret, Hawkish-nya Pejabat The Fed

N Sabila

Para trader derivatif memasang kemungkinan 42 persen akan Fed Hike dalam rapat FOMC tanggal 14-15 Maret mendatang. Naik dari persentase sebelumnya sebanyak 24 persen.

Seputarforex.com - Kenaikan suku bunga The Fed bulan Maret makin muncul ke permukaan. Pernyataan Janet Yellen dalam testimoni di hadapan Senat AS kemarin jelas hawkish. Meski tak ada info tambahan dalam testimoni hari kedua pada Kamis (16/Feb) di hadapan Kongres AS, kuatnya data CPI yang dilaporkan tadi malam sudah cukup menjadi suplemen yang memperlebar peluang Fed Hike Maret.



Menurut data dihimpun oleh Bloomberg, ekspektasi pasar mengenai kenaikan suku bunga AS bulan depan meningkat tajam. Para trader derivatif memasang kemungkinan 42 persen akan Fed Hike dalam rapat FOMC tanggal 14-15 Maret mendatang. Naik dari persentase sebelumnya sebanyak 24 persen.

Persentase tersebut berdasarkan asumsi bahwa Rate efektif The Fed akan diperdagangkan di pertengahan rentang target FOMC setelah kenaikan besok. Naiknya peluang kenaikan suku bunga bulan Maret juga datang dari pernyataan Yellen yang menyebutkan bahwa tak bijak untuk terlalu lama menunggu pengetatan kebijakan.


Tak Hanya Yellen

Presiden The Fed untuk wilayah Philadelphia, Patrick Harker, mengatakan,"Saya melihat ada tiga kali kenaikan suku bunga untuk tahun 2017 ini, dengan asumsi segala sesuatunya berjalan dalam kesesuaian". Harker menambahkan bahwa untuk saat ini ia menilai laju kenaikan harga-harga masih dalam pengawasan. Inflasi masih merupakan fokus Harker karena pengaruhnya pada kebijakan suku bunga mendatang.

Eric Rosengren, Presiden The Fed untuk wilayah Boston, lebih agresif lagi. Dalam pidatonya di New York kemarin, Rosengren menekankan kebutuhan The Fed untuk menaikkan suku bunga jangka pendek secepatnya.

Meski demikian, sebagian besar trader masih meyakini kenaikan suku bunga hanya akan dua kali di tahun 2017 ini. Padahal, The Fed belum mengubah ekspektasi frekuensi kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali. Kondisi ini dapat menyebabkan timbulnya swing dalam sentimen pasar, yang mengarah pada risiko kenaikan yield obligasi pemerintah AS.

"Bulan Maret mungkin dianggap terlalu cepat untuk kenaikan suku bunga AS. Ada baiknya bank sentral juga menyiapkan pasar untuk menghadapi kenaikan pada bulan Mei," tulis Michale Feroli, Kepala Ekonom di JPMorgan Chase & Co. New York yang dikutip oleh Bloomberg.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE