Menu

Pasar Tunggu Janji Trump Memangkas Pajak, Harga Emas Terkulai

Utari

Harga emas masih lunglai tertekan Dolar dan penguatan bursa saham serta imbal hasil obligasi AS yang disebabkan oleh pernyataan Trump.

Seputarforex.com- Harga emas di sesi Asia pada hari Senin (13/02) terpantau mengalami penurunan, disebabkan oleh penguatan Dolar AS pasca pernyataan Trump terkait dengan rencana pemangkasan pajak. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,230 Dolar AS. Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam), Tbk turut melandai menjadi Rp 589,000 daripada sebelumnya di level Rp 592,000.

Pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan April menurun sebesar 0.39 persen ke level 1,231 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Maret berada di level 17.96 Dolar AS per troy ons;dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Maret diperdagangkan di 2,810 Dolar AS per pound, mengalami kenaikan signifikan sebesar 1.54 persen.


Pasar Tunggu Aturan Pemangkasan Pajak Oleh Trump

Selama sesi perdagangan hari Jumat pekan lalu, harga emas cenderung flat di bawah level tertingginya tiga bulan seiring dengan penguatan mata uang Dolar AS dan imbal hasil obligasi. Harga emas tertekan karena Presiden AS, Donald Trump mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya berjanji akan segera memberikan pengumuman detail aturan kebijakan pemangkasan pajak . Meski demikian, harga emas mengakhiri perdagangan pekan lalu dengan kenaikan lebih dari satu persen.

Menurut analis Commerzbank, Carsten Fritsch, rencana kebijakan ekonomi Donald Trump kembali menjadi fokus utama sebagian pelaku pasar dan kondisi ini membuat sentimen negatif pada harga emas. Meskipun rilis data sentimen konsumen AS melemah ke level terendah 13 tahun sejalan dengan kebijakan kontroversial Donald Trump, tetap saja data ini dinilai masih cukup kuat untuk mengindikasikan bahwa kondisi perekonomian AS akan mengalami pertumbuhan signifikan.

Rilis serangkaian laporan ekonomi AS seperti data ketenagakerjaan yang positif dan kenaikan di atas ekspektasi di sektor impor juga menimbulkan spekulasi bahwa the Fed akan segera menaikkan tingkat suku bunga-nya. Namun, salah satu Dewan Gubernur Federal Reserve, Stanley Fischer menyatakan, walaupun ada ketidakpastian tentang kebijakan fiskal Donald Trump, The Fed akan tetap menargetkan tingkat inflasi dua persen dan menciptakan penguatan pasar ketenagakerjaan.

Apiknya data ekonomi AS dapat menaikkan indeks Dolar AS sehingga cenderung memberikan tekanan pada harga emas. Hal ini terjadi karena logam mulia emas akan lebih mahal bagi para investor pemegang mata uang selain Dolar.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE