Menu

Peluang Fed Rate Hike Juni Kian Tinggi, Harga Emas Terkoreksi

Utari

Harga emas melemah sejalan dengan makin tingginya peluang kenaikan tingkat suku bunga AS. Emas juga terbebani pernyataan salah satu pejabat penting The Fed tadi malam.

Seputarforex.com- Setelah mengalami kenaikan tajam ke level tertinggi satu bulan, harga emas di sesi Asia pada hari Rabu (31/05) mengalami pelemahan. Kondisi ini terjadi sejalan dengan penguatan kurs Dolar AS. Pelemahan emas terjadi di tengah fokus sebagian besar pelaku pasar terhadap rilis serangkaian serta ekonomi penting AS dan keputusan Federal Reserve.

 

 

Saat berita ini ditulis, harga emas berjangka pada Comex New York Mercantile Exchange mengalami penurunan sebesar 0.26 persen menjadi 1,262 Dolar AS per troy ons dan harga emas spot XAU/USD diperdagangkan melemah ke kisaran harga 1,260 Dolar AS. Harga emas batangan pecahan 1 gram bersertifikat Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam), Tbk turut menurun ke level Rp 589,000, sedangkan harga buy back Rp 535,000.

 

Emas Melemah Karena Tingginya Peluang Fed Rate Hike Juni

Dalam sesi perdagangan New York kemarin, harga emas mulai turun karena tingginya prospek kenaikan tingkat suku bunga AS. Berdasarkan Fed Watch Tool milik CME Group, probabilitas rate hike bulan Juni melonjak signifikan dari sebelumnya 87 persen menjadi 93 persen.

Naiknya peluang FED rate bulan Juni disebabkan oleh data Consumer Spending bulan April yang mencetak kenaikan terbesar empat bulan serta rebound tingkat inflasi AS. Positifnya serentetan data ekonomi di negeri Paman Sam ini dinilai pasar akan mendorong bank sentral menaikkan tingkat suku bunga-nya bulan Juni.

Di samping itu, meningkatnya probabilitas kenaikan suku bunga AS juga didukung oleh pernyataan salah satu petinggi The Fed. Lael Brainard, salah satu Dewan Gubernur Federal Reserve kemarin mengatakan bahwa suku bunga AS mungkin perlu dinaikkan lagi dari level saat ini. Ia menyatakan,"Jika GDP mengalami pertumbuhan signifikan di kuartal kedua, penguatan pasar tenaga kerja juga berlanjut, maka The Fed perlu mengatur dan menyesuaikan tingkat suku bunga-nya". Brainard juga menyampaikan bahwa Federal Reserve akan segera mengurangi besar neraca keuangan.

 

Pasar Fokus Ke Rilis Data Ketenagakerjaan AS

Sementara itu, beberapa analis di Standard Chartered berpendapat, "Setelah rilis data inflasi AS, para investor kini menunggu data dari pasar tenaga kerja untuk mengetahui indikasi dan sinyal arah kebijakan moneter The Fed". Menurut pakar ekonomi di Standard Chartered, Federal Reserve bisa jadi akan menaikkan suku bunga AS sebesar 25 basis poin dengan probabilitas kenaikan sebesar 84 persen.

Serupa dengan pendapat analis di Standard Chartered, seorang analis pasar bernama Fawad Razaqzada mengatakan bahwa fokus serta perhatian investor pekan ini adalah rilis data NFP AS. Razaqzada mengungkapkan, "Saya memprediksi Dolar akan melanjutkan penguatannya pekan ini sampai rilis data ketenagakerjaan AS, untuk itu saya kira harga emas akan cenderung melandai".

Perlu diketahui bahwa adanya kenaikan suku bunga AS oleh Federal Reserve akan menyebabkan Dolar meninggi. Hal tersebut selanjutnya menurunkan permintaan emas dari pemegang mata uang asing lain karena emas menjadi mahal. Selain itu, Fed rate hike bisa jadi membebani pergerakan harga emas, mengingat investasi emas tidak berimbal balik bunga.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE