Menu

Pemilu Prancis: Insiden Penembakan Terjadi, Euro Bisa Melemah

Rachmat

Jelang pemilu Prancis, insiden penembakan terjadi. Calon Presiden Francois Fillon, membatalkan jadwal kampanye di pegunungan Alpen.

Dari Prancis dilaporkan, calon presiden dari partai Republik Konservatif, Francois Fillon, membatalkan sebuah kampanye pilpres setelah terjadi insiden penembakan yang menewaskan seorang polisi dan melukai dua orang lainnya. Namun demikian, penyerang yang tak dikenal itu akhirnya tewas setelah ditembak oleh pihak keamanan.

Insiden penembakan tersebut terjadi di Champs Elysees, salah satu kawasan paling terkenal di Paris, pada hari Kamis malam (21/4), hanya tiga hari sebelum pemilu Presiden diselenggarakan.

Di hari sebelumnya, pihak keamanan Prancis pun telah menahan dua orang yang terbukti menyiapkan teror saat pemilu nanti. Kepolisian menemukan senjata api dan perangkat peledakan selama penangkapan di wilayah Marseille. Penangkapan tersebut mengingatkan kontestan pilpres dan warga Prancis untuk selalu waspada.

 

Ekspektasi Pemilu Prancis

Francois Fillon disebut sebagai ekonom liberal, pendukung bisnis dan pembangunan, dan merupakan calon yang pro terhadap persatuan Uni Eropa. Politisi ini dianggap mampu mengalahkan Marie Le Pen, dari partai Front National, seorang calon yang programnya justru berpotensi merusak kepercayaan pasar terhadap Euro. Jika menang, dalam perspektif jangka panjang, Le Pen bisa membahayakan integritas UE, dan bisa menghasut anggota negara kawasan untuk exit dari UE.

Kemenangan Francois Fillon dalam pemilu lusa diharapkan bisa membawa angin segar bagi perekonomian dan tetap tinggalnya Prancis di UE. Hasil polling sementara menunjukkan hampir semua kandidat calon Presiden Prancis masih memiliki peluang lolos ke putaran kedua.

Sementara analis mengatakan, Pemilu Prancis memiliki potensi untuk membuat mata uang Euro melemah, karena pasar melihat lemahnya Obligasi Prancis terhadap imbal hasil Obligasi Jerman. Pasar tampaknya akan mengalihkan investasi kepada aset safe haven. Sebagai bukti keengganan pasar atas aset investasi dari anggota kawasan Eropa ini adalah menurunnya nilai obligasi Prancis sebesar 1.6 persen pada hari selasa lalu.

Di sesi perdagangan sebelumnya, Euro terpantau menguat versus Dollar, sekalipun kembali melemah menjelang penutupan pasar. Euro menguat sekitar 0.4% ke kisaran 1.0777, level tertinggi dalam 3-pekan. Namun pasca insiden penembakan, EUR/USD melorot ke kisaran 1.0707. Pada hari ini, EUR/USD dibuka pada 1.0714, menguat tipis sebesar +0.04%.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE