Menu

Penguatan Emas Berlanjut Karena Ketidakjelasan Rate Hike FED

Utari

Emas melanjutkan penguatan harga, sejalan dengan ketidakpastian kapan the Fed akan menaikkan suku bunga-nya lagi setelah rilis data upah tenaga kerja AS yang mengecewakan.

Seputarforex.com- Harga emas di sesi Asia pada hari Senin (06/02) ini mengalami kenaikan di tengah pelemahan mata uang Dolar AS setelah rilis data dari sektor ketenagakerjaan AS yang beragam. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,224 Dolar AS. Harga emas batangan pecahan 1 gram milik PT Aneka Tambang, Tbk meningkat menjadi Rp 590,000 dari level sebelumnya di Rp 589,000.

 


Pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan April menguat sebesar 0.42 persen ke kisaran harga 1,225 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Maret menanjak ke level harga 17.60 Dolar AS per troy ons; dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Maret di level 2.629 Dolar AS per pound, mengalami kenaikan sebesar 0.50 persen.

Harga Emas Terdorong Pelemahan Data Upah Tenaga Kerja AS

Selama sesi perdagangan hari Jumat pekan lalu, emas mampu merangkak naik karena Dolar AS berada di bawah tekanan pasca rilis data upah rata-rata per jam pekerja AS yang melemah meski NFP melambung. Menurut Analis Commerzbank, Carsten Fritsch, rilis data upah tenaga kerja yang mengecewakan tersebut mengindikasikan tingkat inflasi AS melandai sehingga mengurungkan niat the Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga-nya lagi.

Di samping itu, kenaikan harga emas juga disebabkan oleh permintaan emas di India yang meningkat cukup signifikan. Hal ini terjadi karena produsen pembuat perhiasaan kembali membeli emas setelah beberapa waktu lalu menghentikan pembelian karena terhalang oleh kebijakan biaya impor baru pemerintah India.

Harga emas selama sesi perdagangan pekan kemarin sudah meningkat sebesar dua persen. Peningkatan harga signifikan tersebut disebabkan oleh adanya pelemahan mata uang Dolar AS, sejalan dengan keresahan sebagian besar pelaku pasar tentang gaya kepemimpinan dan kebijakan Donald Trump. Tidak hanya itu, ketidakjelasan kapan the Fed akan menaikkan tingkat suku bunga-nya kembali juga membuat harga emas bersinar.

Seperti yang sudah diketahui bahwa logam mulia emas sangat sensitif dengan pergerakan tingkat suku bunga AS. Jika the Fed menaikkan suku bunga, maka harga emas akan cenderung bearish karena investor beralih ke aset berimbal balik bunga.

 


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE