Menu

Penjualan Ritel Inggris Melonjak, GBP/USD Hidup

N Sabila

Penjualan ritel Inggris dilaporkan meningkat lebih kuat daripada ekspektasi di hari Kamis sore ini. Sayangnya, outlook konsumen Inggris masih lemah.

Seputarforex.com - Penjualan ritel Inggris dilaporkan meningkat lebih kuat daripada ekspektasi di hari Kamis (23/Mar) sore ini. Sayangnya, outlook konsumen Inggris masih lemah. Pound sterling tampak mulai ramai diperdagangkan tetapi masih dalam rentang yang flat.


Penjualan Ritel Inggris Melonjak

Volume penjualan barang-barang di toko dan toko online Inggris melonjak hingga 1.4 persen, mematahkan ekspektasi penurunan 0.4 persen, demikian dilaporkan oleh ONS. Kuartal sebelumnya, penjualan ritel Inggris melorot 1.4 persen, terbesar sejak awal 2010.

Laporan ini diterbitkan sehari setelah IHS Markit mengatakan bahwa masyarakat tampak lebih pesimistis akan prospek finansial mereka sejak tahun 2013. Bank Sentral Inggris (BoE) memperingatkan akan adanya penurunan penjualan ritel yang lebih jauh. Penjualan di kuartal pertama akan jatuh, kecuali perolehan pada bulan Maret nanti mencapai 3.3 persen.

Inflasi Inggris sekarang sedang berada dalam laju terpesatnya sejak tahun 2013. Penjualan barang-barang ritel pada bulan Februari meningkat dalam basis tahunan sebanyak 2.8 persen, tertinggi sejak bulan Maret 2012.

Di sisi lain, Poundsterling masih bertengger di level tinggi terhadap Dolar AS. GBP/USD diperdagangkan di angka 1.2504 sore ini. Volume perdagangan mulai meninggi setelah cukup flat pada sesi Asia tadi. Sementara itu, EUR/GBP diperdagangkan di angka 0.8611 menurun dari angka 0.8634.

Serangan teror di Inggris rupanya lebih berpengaruh pada EUR/GBP ketimbang GBP/USD. "Penjualan ritel Inggris untuk bulan Februari tidak dipandang seperti penurunan penjualan ritel yang terjadi di bulan Januari. Kondisi ini menawarkan peluang take profit bagi para investor," kata analis UniCredit yang dikutip oleh Reuters.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE