Menu

Pernyataan Janet Yellen Tumbangkan Harga Emas

A Muttaqiena

Akan tetapi, sejumlah analis masih optimis kalau ketegangan geopolitik bakal mendorong harga emas menguat.

Seputarforex.com - Harga emas kembali terjatuh pada hari Selasa kemarin, setelah pimpinan bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/FED) mengamini ekspektasi kenaikan suku bunga Federal akhir tahun ini. Sementara kurs Dolar AS melonjak menyusul pernyataan orang nomor satu di dunia finansial itu, harga emas tergelincir nyaris satu persen di perdagangan sesi Amerika tadi malam dan masih tertekan hingga awal sesi Asia pagi ini (27/September).

 

Perak Dan Platinum Jatuh Lebih Jauh

Saat berita ditulis, Spot Gold XAU/USD telah melorot hingga kisaran 1290-1295; meski belum menembus level rendah satu pekan, tetapi sudah di bawah ambang psikologis 1300. Harga emas Antam di LM Jakarta Pulogadung pun menurun dari Rp610,000 menjadi Rp607,000 per gram, dengan harga buyback selip dari Rp547,000 ke Rp545,000 per gram.

Harga Perak ambruk lebih parah sebesar 1.27% ke 16.93 per troy ons kemarin, sedangkan harga Platinum jeblok 1.55% dan ditutup di angka 927.02 per troy ons. Kini keduanya masih diperdagangkan di kisaran level rendah pekanan tersebut.

 

Yellen Konfirmasi Ekspektasi Pasar

Dalam sebuah pidato bertajuk "Inflasi, Ketidakpastian, dan Kebijakan Moneter" di pertemuan tahunan National Association for Business Economics pada hari Selasa, Yellen mengkonfirmasi ekspektasi pasar bahwa FED akan terus menaikkan suku bunga secara bertahap, meski kondisi inflasi masih tidak menentu. Katanya, "Adalah gegabah untuk tidak merubah kebijakan moneter hingga inflasi kembali mencapai 2 persen."

Pernyataan Janet Yellen tersebut langsung menumbangkan reli harga emas sebelumnya yang didorong oleh peningkatan tensi geopolitik di Semenanjung Korea. Akan tetapi, sejumlah analis masih optimis kalau ketegangan bakal mendorong peningkatan permintaan atas aset pelindung nilai.

"Isu geopolitik belum sirna. Masih jadi pusat perhatian, tetapi setelah sebuah reli (harga) kita biasanya mengalami sedikit pullback," dalih Nitesh Shah, Pakar Strategi Komoditas dari perusahaan investasi ETF Securities, sebagaimana dikutip oleh Investing.

"Banyak investor memandang emas sebagai pelindung di tengah risiko politik dan ekonomi yang tengah terjadi," ujar Jonathan Butler dari Mitsubishi Jepang yang dilansir oleh BullionVault. Selain itu, "Secara domestik, upaya pemerintahan Trump untuk mereformasi sistem pajak AS dan menyediakan stimulus fiskal bisa mengalami proses negosiasi yang panjang dan berpotensi buruk, sehingga bisa membantu mendukung emas."


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE