Menu

Pidato Wheeler Siratkan Kecenderungan RBNZ Untuk Potong Suku Bunga

N Sabila

Gubernur Bank Sentral New Zealand (RBNZ), Graeme Wheeler, kembali menyinggung peluang pemotongan suku bunga. Selain lemahnya inflasi, Lemahnya pendapatan para petani susu akan makin memberikan tekanan bagi RBNZ untuk melonggarkan kebijakan moneternya.

Gubernur Bank Sentral New Zealand (RBNZ), Graeme Wheeler, kembali menyinggung peluang pemotongan suku bunga dalam pidatonya di Christchurch pada Rabu (03/02) pagi ini. Akan tetapi, Wheeler membatasi pertaruhannya dengan mengatakan bahwa pelonggaran lebih jauh kemungkinan dibutuhkan dalam tahun ini atau beberapa tahun ke depan apabila perekonomian global makin memprihatinkan.

Pengaturan Suku Bunga Dan Risiko Distorsi

Wheeler mengungkapkan, sejumlah ekonom melihat masih melihat angka inflasi ke depan belum akan meninggi dan bisa jadi, hal ini akan memicu pemotongan tingkat suku bunga OCR. Namun, dilihat dari pendekatan mekanis, pengaturan suku bunga mengandung risiko yang bisa menyebabkan distorsi serius dalam sistem finansial, pasar perumahan, dan ekonomi secara luas.

Komentar Wheeler tersebut mungkin mengecewakan bagi para pemilik rumah karena harga hipoteknya akan menurun, namun sebaliknya, mungkin akan disambut baik oleh para penabung yang sedang berjuang dari rendahnya return deposito di bank-bank. Di Auckland misalnya, lanjut Wheeler, pasar perumahan mulai melambat berkat langkah Pemerintah untuk mendingingkan pasar sejak Oktober lalu kendati memang belum melenyapkan risiko dalam stabilitas finansial. Inflasi New Zealand masih berada di kisaran 0.1 persen namun inflasi inti tahunan masih di bawah target RBNZ di bawah 1.6 persen, kata Wheeler.

Arah suku bunga biasanya dapat diprediksi dengan baik oleh pasar finansial, namun para pembeli rumah, penabung, dan analis finansial justru bergantung pada pernyataan-pernyataan Wheeler karena perekonomian New Zealand tertarik ke arah yang berbeda semenjak serbuan migrasi dan dan merosotnya harga-haga komoditas.

Imbas Jebloknya Harga Lelang Susu

Menyusul pidato Wheeler, NZD/USDmerespon dengan penguatan sebanyak 0.24 persen ke level 0.6528. Namun menurut Kathy Lien, analis dari BK Asset Management, Dolar New Zealand berada di bawah tekanan setelah harga produk olahan susu jeblok 7.4 persen, penurunan yang terbesar sejak bulan November tahun 2015. Ada 3 kegiatan pelelangan produk olahan susu sejak awal tahun ini dan ketiganya menghasilkan harga yang rendah sehingga menyulut pembicaraan bahwa Fonterra akan menurunkan upah para petani susu. Lemahnya pendapatan para petani susu akan makin memberikan tekanan bagi RBNZ untuk melonggarkan kebijakan moneternya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE