Menu

Pound Sterling Naik Tipis Pasca Rilis Data GDP Inggris

Utari

Perekonomian di Inggris melemah di kuartal pertama tahun ini disebabkan oleh turunnya investasi bisnis dan adanya defisit pada neraca berjalan negara tersebut. Disamping itu, mata uang Pound Sterling masih melanjutkan relinya dalam minggu ini dan mencoba untuk mengembalikan posisinya dari level terendahnya.

Perekonomian di Inggris melemah di kuartal pertama tahun ini disebabkan oleh menurunnya investasi bisnis dan adanya defisit pada neraca berjalan negara tersebut. Disamping itu, mata uang pound sterling juga masih melanjutkan relinya dalam minggu ini dan mencoba untuk mengembalikan posisinya dari level terendahnya. Saat berita ini diturunkan, pair GBP/USD diperdagangkan pada kisaran level harga 1.348 per dolar AS, naik sebesar 0.39 persen.

Rilis Data GDP Inggris

Data GDP Inggris kuartal pertama dari Badan Statistik Inggris (ONS) menunjukkan, secara kuartalan tetap pada 0.4 persen. Sedangkan GDP Inggris secara YoY juga tidak berubah yakni tetap di 2.0 persen.

Sementara itu, sektor jasa di Inggris mengalami kenaikan menjadi 0.6 persen secara kuartalan dengan produksi konstruksi dan industri masing-masing menurun ke 0.3 persen dan 0.2 persen.

Selain hal tersebut, adapun data neraca berjalan Inggris kuartal pertama yang naik tipis tapi dibawah ekspektasi yaitu defisit menjadi 32.6 miliar pound sterling dari sebelumnya defisit 32.7 miliar pound sterling, meskipun negara ini bisa jadi akan mengalami defisit lebih banyak lagi dan menyebabkan tekanan pada mata uang Sterling. Namun, penanaman investasi bisnis di Inggris pada kuartal pertama tahun 2016 menurun cukup signifikan yaitu menjadi -0.6 persen secara kuartalan dari sebelumnya -0.5 persen.


Menunggu Pidato Mark Carney

Gubernur bank sentral Inggris (BoE), Mark Carney dijadwalkan akan berpidato di depan publik nanti malam. Pidato tersebut merupakan pidato kedua dari Mark Carney sejak Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa. Komunikasi aktif yang dibangun oleh BoE sangat membantu dalam penyediaan jaminan terkait likuiditas dan langkah- langkah lebih lanjut untuk meredakan kondisi moneter dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Inggris kembali.

Kecemasan serta ketakutan Brexit sebenarnya sudah agak sedikit mereda sejak hari Senin malam lalu. Keadaan tersebut membuat sebagian besar aset mengalami reli. Bahkan saham dan aset berimbal balik bunga menanjak tajam pada hari Selasa kemarin dan Sterling juga berhasil memanfaatkan reli ini. Akan tetapi, profit yang bisa diambil dari reli Sterling tersebut harus berhenti di sekitar 1.35 per dolar AS.

Disamping itu, dari sisi dolar AS, para pelaku pasar saat ini tengah menantikan pidato salah satu anggota FOMC yaitu James Bullard dini hari hari nanti. Presiden the Fed St.Louis tersebut dijadwalkan akan memberikan pidatonya di London terkait dengan kondisi perekonomian AS serta kebijakan moneter the Fed.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE