Menu

Poundsterling Dibuka Lemah, Respon Teror London Bridge

N Sabila

Teror London Bridge terjadi hanya beberapa hari jelang Pemilu Inggris. GBP/USD diperdagangkan di kisaran 1.2865, setelah sempat menyentuh low di 1.2854.

Seputarforex.com - Belum kering luka korban bom Manchester, Inggris kembali dilanda teror. Hari Minggu (04/Jun) kemarin, sebuah truk maut dengan sengaja menabrak kerumunan orang di London Bridge sehingga menyebabkan sedikitnya 7 orang tewas dan puluhan luka-luka. Poundsterling menanggapi hal ini dengan dibuka melemah pada sesi perdagangan Senin (05/Juni) pagi.



Sterling merosot 0.3 persen terhadap Dolar AS. GBP/USD diperdagangkan di kisaran 1.2865, setelah sempat menyentuh low di 1.2854. Pada hari Jumat lalu, GBP/USD naik ke angka 1.2904 setelah data NFP AS dilaporkan meleset dari ekspektasi. EUR/GBP diperdagangkan di angka 0.8759, mencapai puncak setelah menyentuh low 0.8695 di akhir pekan.

Insiden tersebut terjadi hanya beberapa hari sebelum Pemilu Inggris digelar 8 Juni esok, dan menjadi yang ketiga kalinya dalam tiga bulan terakhir. Para trader juga menunggu hasil polling opini terbaru terhadap PM Theresa May pasca peristiwa teror ini.

Poundsterling terombang-ambing dalam dua minggu terakhir akibat polling opini yang menunjukkan persaingan ketat antara May dan rivalnya. Apabila hasil pemilu besok menunjukkan bahwa tidak ada satu partai pun yang dapat memenangi pemilu secara langsung, maka ketidakpastian akan bertambah masif. Rencananya, sebelas hari setelah Pemilu Inggris akan menjadi hari permulaan negosiasi keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).


Pound Waspadai Ancaman Ketidakpastian

"Dalam jangka yang lebih menengah, kami masih waspada terhadap Pound," kata Daniel Been, Ahli Forex dari Australia & New Zealand Banking Group Ltd. yang berbasis di Sydney. "Bahkan meskipun Pemilu akan digelar pekan ini, masih ada sejumlah ketidakpastian yang mengiringi Brexit, khususnya dengan partai mana akhirnya negosiasi dengan Uni Eropa nanti akan dilaksanakan. Sementara itu, perekonomian (Inggris) pun melambat."

Analisis lain yang dikutip oleh Bloomberg datang dari Adam Cole, Kepala Strategi Forex di Royal Bank of Canada. Menurutnya, ada aturan yang sangat simpel mengenai kondisi mata uang Inggris saat ini: Makin besar suara untuk Partai Konservatif, maka makin positif untuk Sterling.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE