Menu

RBNZ Pangkas Suku Bunga, Dolar New Zealand Tersungkur

N Sabila

Dolar New Zealand hancur lebur pada Kamis (11/06) hari ini setelah Bank Sentral New Zealand (RBNZ) mengejutkan pasar dengan memutuskan untuk memotong tingkat suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin ke level 3.25 persen. NZD/USD terjun bebas hingga hampir 1 persen, tepatnya 0.93 persen ke posisi 0.7052 setelah kebijakan moneter RBNZ diumumkan.

Dolar New Zealand hancur lebur pada Kamis (11/06) hari ini setelah Bank Sentral New Zealand (RBNZ) mengejutkan pasar dengan memutuskan untuk memotong tingkat suku bunga acuannya. Hal ini mensinyalir bahwa bank sentral tersebut siap untuk bertindak seperti layaknya bank sentral-bank sentral mayor lainnya demi mendorong prospek pertumbuhan dan akibat inflasi yang masih terlalu tenang.


NZD/USD terjun bebas hingga hampir 1 persen, tepatnya 0.93 persen ke posisi 0.7052 setelah kebijakan moneter RBNZ diumumkan, dan setelah menghimpun kekuatan sebelum rapat RBNZ sore kemarin. Padahal Dolar AS hingga malam tadi masih berada di level tiga minggu terhadap mata uang-mata uang mayor.

Yang Terakhir Terapkan Kebijakan Longgar

RBNZ pada hari ini resmi memotong tingkat suku bunganya, yang biasa disebut dengan Official Cash Rate (OCR), sebanyak 25 basis poin ke level 3.25 persen. RBNZ menjadi bank sentral mayor di kawasan Asia yang terakhir melonggarkan kebijakan moneternya, setelah menjadi bank sentral mayor pertama yang menaikkan tingkat suku bunganya di awal tahun 2014 lalu.

Keputusan ini terbilang mengejutkan, karena sebagian besar ekonom memperkirakan bahwa Gubernur Graeme Wheeler dan rekan-rekannya akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga OCR dalam pertemuan rutin bank sentral yang digelar kuartalan pagi tadi, meskipun memang, Wheeler telah memberikan sinyal kemungkinan untuk pemotongan tingkat suku bunga OCR pada akhir tahun ini. Sekitar 60 persen pelaku pasar memang telah menduga bahwa pemotongan OCR yang pertama akan dilakukan sebanyak 25 basis poin.

Di samping itu, Bank Sentral New Zealand juga memberikan sinyal akan kekhawatirannya pada dampak dari merosotnya harga komoditas, khususnya produk olahan susu, yang menjadi penopang perekonomian New Zealand, serta level inflasi (CPI) yang tak juga beranjak dari level minimal saat ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE