Menu

RBNZ Potong Suku Bunga, Bersiap Hadapi Ketidakpastian Internasional

N Sabila

RBNZ memotong suku bunga (OCR) menjadi 1.75 persen, terakhir kalinya sampai target inflasi tercapai dan bersiap menghadapi ketidakpastian internasional.

Seputarforex.com - Bank Sentral New Zealand (RBNZ) memotong suku bunganya ke level rendah 1.75 persen di hari Kamis (10/November) pagi tadi, menjadi tambahan pelonggaran kebijakan moneter yang ketiga kalinya tahun ini. Kendati demikian, para analis yakin bahwa pemotongan suku bunga tersebut akan menjadi yang terakhir karena dinilai sudah cukup untuk mencapai target inflasi.



Dolar New Zealand menanjak terhadap Dolar AS ke angka 0.7360, karena pasar berasumsi bahwa setelah ini tak akan ada pemotongan suku bunga RBNZ lagi. Akan tetapi, kenaikan NZD/USD tak berlangsung lama. Level tinggi tersebut terpangkas habis dan NZD/USD diperdagangkan pada harga 0.7011 saat berita ini ditulis, setelah menyentuh low 0.7274 terlebih dahulu.

Untuk tahun depan, RBNZ memproyeksikan rate pada level 1.7 persen tahun depan peluang pemotongan suku bunganya hanya 20 persen.


Tak Ingin Terus Kejutkan Pasar Dengan 'Cut Rate'

"Menurut kami, dalam babak ini, kita tidak lagi memerlukan pemotongan suku bunga," kata Gubernur Graeme Wheeler kepada wartawan Reuters di Wellington. Risiko-risiko ekonomi yang paling besar pun, kata Wheeler, akan datang dari faktor eksternal.

"Perekonomian (New Zealand) berjalan dengan baik, dan tentunya, Anda sekalian tidak akan ingin menciptakan volatilitas yang berlebihan karena masalah suku bunga dan output nilai tukar; (RBNZ tidak ingin) selalu mengejutkan (pasar) dengan penyesuaian suku bunga," ungkap Wheeler.

Pada Agustus, ia telah menyatakan takkan memangkas OCR secara ekstrim.


Outlook Internasional Memasuki Masa Ketidakpastian

Gubernur bank sentral tersebut menambahkan bahwa para pembuat kebijakan akan menggelar rapat lagi pada Kamis siang ini untuk meninjau kembali rencana pemotongan suku bunga sebanyak 2 basis poin menyusul terpilihnya Donad Trump sebagai Presiden AS. RBNZ ingin mendapat kepastian bahwa kebijakan moneter yang diambilnya hari ini adalah keputusan yang tepat.

"Ketidakpastian politik masih menjadi beban dan volatilitas pasar terangkat," kata Wheeler. "Banyak sekali ketidakpastian yang terjadi, khususnya dalam kaitan dengan outlook internasional, dan kebijakan khusus mungkin dibutuhkan untuk penyesuaian keadaan." tambahnya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE