Menu

Rebound Dolar AS Pekan Ini Bukan Trend Bullish

N Sabila

Penguatan Dolar AS setelah rincian reformasi pajak Trump minggu ini, menurut analis forex, masih belum bisa dikatakan sebagai trend bullish.

Seputarforex.com - Dolar AS diperdagangkan di dekat level tinggi satu bulan terhadap mata uang-mata uang mayor di sesi perdagangan Kamis (28/Sep) pagi ini. Penopangnya adalah munculnya harapan terhadap kemajuan reformasi fiskal yang digagas oleh Presiden AS, Donald Trump.


Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap enam mata uang mayor lainnya, diperdagangkan pada angka 93.414 setelah singgah di level tinggi 93.607 pada hari Rabu kemarin. Dolar AS sudah menghimpun kenaikan sekitar 1.3 persen dalam sepekan, terutama setelah pada Donald Trump akhirnya mengajukan rincian usulan untuk perombakan pajak terbesar di AS dalam tiga dekade, di hari Rabu kemarin.


Gagasan Reformasi Pajak Trump Dikritik

Trump menawarkan pemotongan pajak bagi sebagian besar warga negara AS. Akan tetapi, rincian usulan tersebut juga menuai kritik karena dianggap hanya menguntungkan orang-orang kaya dan perusahaan-perusahaan besar, serta dapat menyebabkan defisit sebesar triliunan Dolar dalam anggaran AS.

Perincian rencana pajak tersebut berkombinasi dengan data Durable Good Orders AS yang terbilang baik, sehingga makin tinggi mengangkat Dolar AS. Selain itu, data-data ekonomi AS terbaru mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed di akhir tahun ini.

USD/JPY diperdagangkan pada level 112.88 saat berita ini ditulis, meskipun sempat menduduki angka 113.26 kemarin, tertinggi sejak tanggal 1 Agustus. Sedangkan EUR/USD diperdagangkan pada harga 1.1733 di level rendah. Meski demikian, menurut Teppei Ino, analis Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di Singapura, masih terlalu dini untuk memandang lonjakan naik Dolar AS sebagai tren bullish.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE