Menu

Reli Harga Minyak Kehabisan Energi, Terancam Aksi Jual

A Muttaqiena

Menurut Analis, satu-satunya hal yang menahan harga Minyak dari penurunan kali ini hanyalah perbaikan retakan pipa utama di Laut Utara.

Seputarforex.com - Harga Minyak bergerak flat sejak akhir pekan lalu hingga sesi perdagangan Selasa pagi ini (19/Desember). Minyak Berjangka tipe Brent tertahan di kisaran $63-64 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik-turun di kisaran $57-58 per barel. Menurut Analis, satu-satunya hal yang menahan harga Minyak dari penurunan kali ini hanyalah perbaikan retakan pipa utama di Laut Utara.

 

Tunggu Perbaikan Forties Pipeline

Retakan pada sistem Forties Pipeline yang ditemukan pada tanggal 11 Desember lalu telah memaksa penutupan sementara jalur pipa minyak terbesar milik Inggris di Laut Utara tersebut, serta mengakibatkan harga Minyak melesat sepekan lalu. Hingga kini perbaikan masih berlanjut, tetapi operator pipa tersebut, Ineos Group, menyatakan bahwa retakan tidak menyebar dan reparasi diperkirakan selesai dalam beberapa pekan ke depan.

Bob Yawger dari Mizuho Securities USA menyampaikan pada Bloomberg bahwa para manajer Hedge Fund telah menghimpun pertaruhan bullish dalam jumlah besar atas harga Minyak Mentah Brent akibat peristiwa tersebut, sehingga menciptakan situasi yang dapat memicu aksi jual (sell-off) begitu sistem pipa Forties kembali aktif.

"Satu-satunya yang masih menahan pasar pada level (harga sekarang) ini adalah masalah Forties," kata Yawger, "Ada potensi bagi orang-orang untuk mulai melepas posisi spekulatif yang telah terkumpul. Saya cenderung berpikir, akan ada pelepasan perlahan posisi-posisi spekulatif ini di tengah antisipasi (akan diaktifkannya kembali Forties Pipeline)."

 

Kalender Ekonomi Pekan Ini

 

 

Selain menunggu waktu selesainya perbaikan pada Forties Pipeline, dalam jangka pendek, pelaku pasar juga mengamati rilis data Persediaan Minyak Mentah Mingguan AS (Crude Oil Inventories) yang akan dirilis secara terpisah oleh American Petroleum Institute (API) pada hari Rabu pagi dan Energy Information Administration (EIA) pada Rabu malam (Waktu Indonesia Barat). Apabila keduanya melaporkan penurunan persediaan minyak dalam jumlah lebih kecil dibanding ekspektasi, atau justru terjadi peningkatan stok, maka dapat menjadi trigger buruk bagi harga Minyak. Sebaliknya, jika penurunan lebih besar dibanding ekspektasi, maka bisa menjadi gelagat bagus yang menahan harga Minyak di posisinya saat ini.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE