Rupiah Melemah Meski Data Ekonomi Indonesia Cukup Cerah |
Tertahannya penguatan nilai tukar rupiah hari ini disebabkan oleh pengesahan rancangan undang-undang pemotongan pajak AS yang kian mendekati kesepakatan.
Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah terpantau melemah terhadap Dolar AS di hari Rabu (06/Des) siang ini. Pada pukul 11:10 WIB, Rupiah spot melemah sebanyak 5 poin ke Rp13,524 per USD. Sedangkan menurut grafik USD/IDR Bloomberg, kurs Rupiah berada di angka Rp13,529.
Perkembangan UU Pajak AS
Tertahannya penguatan nilai tukar rupiah hari ini, menurut analis Reza Priyambada dari Bina Artha Sekuritas, disebabkan oleh pengesahan rancangan undang-undang pemotongan pajak AS yang kian mendekati kesepakatan. Dolar AS selalu menguat begitu ada kabar positif dari sektor tersebut. "Diperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp13,538 dan resisten Rp13,518," kata Reza.
Laju Inflasi Indonesia Sesuai Target Pemerintah
Meski begitu, pelemahan Rupiah minggu ini tak akan terlalu signifikan karena dukungan dari data ekonomi Indonesia. Inflasi Indonesia masih berada dalam rentang yang ditargetkan pemerintah, yakni di kisaran 4 persen dengan deviasi 1 persen. Menurut BPS, laju inflasi pada November 2017 sebesar 0.2 persen. Sehingga, tingkat inflasi untuk Januari-November 2017 mencapai 2.87 persen dan inflasi tahunan (year on year) sebesar 3.3 persen.
Ekonom dari Bank Permata, Josua Pardede juga memandang optimis akan penguatan Rupiah. Menurutnya, keputusan pemerintah untuk tidak menggelar lelang obligasi pemerintah pada sisa tahun ini, membuat harga surat utang negara (SUN) di pasar menguat dan mendukung penguatan Rupiah.
Lain halnya dengan Faisyal, analis dari Monex Investindo Futures yang dikutip dari Berita Jatim. Ia mengatakan bahwa Dolar AS masih memiliki kans untuk menguat dalam waktu dekat, sehubungan dengan risiko geopolitik yang diakibatkan oleh percobaan rudal Korea Utara. Hal semacam ini dapat mengakibatkan pelemahan mata uang negara-negara berkembang termasuk Rupiah.