Menu

Sentimen Konsumen AS Desember Meningkat, Greenback Lanjutkan Rally

Pandawa

Indeks Sentimen Konsumen AS bulan Desember yang dikeluarkan oleh University of Michigan (UoM) melonjak hingga berada di level 98.

University of Michigan pada hari Jumat (09/12) merilis data indeks Sentimen Konsumen AS untuk bulan Desember yang meningkat cukup signifikan, melewati estimasi ekonom dan data pada periode sebelumnya. Dollar AS terpantau bergerak menguat terhadap sebagian besar major currency menjelang penutupan akhir pekan.

Consumer Sentiment bulan Desember yang dikeluarkan oleh University of Michigan (UoM) melonjak hingga berada di level 98, sementara itu ekonom sebelumnya hanya memprediksi akan berada pada level 94.3. Sedangkan data pada bulan November direvisi naik menjadi 93.8 dari sebelumnya 91.6

Data Indeks Sentimen Konsumen AS tersebut tidak terlalu memberi pengaruh signifikan terhadap pergerakan Greenback, tetapi mata uang AS tersebut terpantau sudah menguat sejak pembukaan sesi Eropa sore tadi terhadap berbagai Major Currency lainnya.

 

Sentimen Negatif ECB Berlanjut, Euro Terus Melemah

Performa mata uang tunggal Uni Eropa terus menunjukan kemerosotan cukup signifikan sepanjang pekan ini dengan kian mendekati level terendah sejak tahun 2015. Keputusan Presiden European Central Bank (ECB), Mario Draghi kemarin malam yang berencana melanjutkan program QE hingga akhir 2017 langsung merontokkan nilai Euro terhadap Dollar AS.

Pair EUR/USD berada di level 1.0540 seperti yang terpantau pada chart pukul 22:38 WIB malam ini, bergerak menuju penurunan mingguan terbesar sejak Brexit. Posisi Euro pun nyaris menyentuh level terendah sepanjang tahun ini dan diprediksi akan semakin merosot bilamana Federal Reserve benar-benar melakukan Rate Hike pekan depan.

Sementara itu, GBP/USD juga berada dalam tekanan meskipun tidak separah Euro dan berada di jalur pelemahan pertama setelah rally selama 4 pekan beruntun. Meredupnya pesona Sterling disebabkan oleh karena sebagian besar anggota parleman Inggris tetap mendukung agenda Brexit PM Theressa May, sehingga menekan bullish Sterling sebelumnya versus Greenback. Fokus investor saat ini sedang tertuju pada pertemuan FOMC 14 Desember mendatang.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE