Menu

Sentimen Risk-Off Mulai Kalem, Dolar AS Tapaki Penguatan

N Sabila

Yen melepaskan penguatannya terhadap Dolar AS di hari Senin (15/02) pagi ini namun para investor tampaknya masih gugup mengamati pasar finansial China yang kembali dibuka setelah libur Imlek selama sepekan.

Yen melepaskan penguatannya terhadap Dolar AS di hari Senin (15/02) pagi ini, mundur dari level tertingginya dalam kurun waktu lebih dari satu tahun akibat reli saham dan AS dan Eropa yang terpantau menyedihkan pada pekan lalu.


Namun, dampak yang ditimbulkan oleh aksi jual Yen di sesi Asia hari ini belum cukup besar untuk membentuk tren jual karena para investor tampaknya masih gugup mengamati pasar finansial China yang kembali dibuka setelah libur Imlek selama sepekan.

Dolar AS naik menyentuh level 113.64 yen, setelah tertarik menjauh dari level rendah 15 bulan dan bahkan sempat tersungkur di bawah 111.00. Euro pun mulai memetik penguatan terhadap yen, dari level rendah dua setengah tahun di angka 125.795.

GDP Jepang terkontraksi 0.4 persen QoQ atau mencapai level 1.4 persen YoY di kuartal keempat 2015 lalu. Pertumbuhan Domestik Bruto Jepang tersebut terpukul oleh loyonya belanja konsumen di tengah melambannya pemulihan upah dan ketidakpastian prospek pertumbuhan. Kenaikan dalam investasi bisnis secara tidak terduga dibebani oleh kemerosotan komponen-komponen kunci untuk GDP.

Sedangkan terhadap mata uang-mata uang komoditas, Dolar AS menunjukkan performa yang beragam. AUD/USD masih mempertahankan posisinya ke level tinggi di atas 0.71 sen, sedangkan terhadap Kiwi Dolar AS menguat dengan NZD/USD di angka 0.6625, tergelincir dari level 0.6740 di hari Jumat.

Yuan Akan Lebih Stabil

Di samping itu, Gubernur Bank Sentral China (PBoC), Zhou Xiaochuan, memberikan pernyataan yang mengindikasikan bahwa tidak ada alasan bagi Yuan untuk tetap terdepresiasi. Zhou juga mengatakan bahwa China akan menjaga Yuan agar tetap stabil terhadap mata uang-mata uang mayor sembari tetap membiarkan volatilitas membesar terhadap Dolar AS.

Para investor juga ditenangkan oleh data belanja retail AS pekan lalu, yang menawarkan harapan bahwa perekonomian AS akan naik kembali setelah merayap lambat di akhir tahun 2015.

Data tersebut menguatkan Dolar AS terhadap Euro, dimana EUR/USD menyentuh angka $1.1233, setelah tergelincir dari level tinggi tiga setenga tahun di angka 1.1377.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE