PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) segera akan memperluas jaringan perdagangan internasional lewat perusahaan Semen Indonesia Internasional (SII). Perseroan SMGR terus melakukan berbagai macam upaya dalam mengembangkan jaringannya di luar negeri.

Perseroan SMGR rupanya sudah membidik beberapa pasar baru seperti pasar Australia serta Afrika bagian selatan. Sementara itu, kini perseroan SMGR sudah mempunyai anak usaha yang berada di negara Vietnam dan anak usaha ini sudah mampu untuk mencukupi kebutuhan semen di daerah Asia Selatan dan Tenggara.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pihak perusahaan SMGR untuk mewujudkan jaringan di luar negeri yakni perusahaan saat tengah mencari dana dari internal cash, obligasi atau pinjaman bank. Nantinya, perusahaan Semen Indonesia Internasional akan menjadi holding operasi emiten berkode SMGR tersebut di luar negeri.

Direktur Keuangan PT Semen Indonesia Tbk, Darmawan Junaidi menyatakan, perusahaan Semen Indonesia Internasional nantinya akan menggunakan sumber dana tersebut untuk mengembangkan bisnis semen di pasar luar negeri.Nantinya, Semen Indonesia Internasional akan berwenang untuk menjadi penghubung SMGR dengan pasar luar negeri. Selain itu, Semen Indonesia Internasional juga bertanggung jawab untuk
mencari semen pasokan dalam negeri jika suplai semen SMGR di luar negeri tidak cukup.

Berencana Divestasi Anak Usaha

Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk juga berniat akan mendivestasikan salah satu anak usahanya untuk meningkatkan kas perusahaan dan melancarkan ekspansi bisnis termasuk memperluas bisnis di luar negeri. Rencananya, perusahaan akan melepaskan saham dan pelepasan itu hanya bersifat sementara yaitu hanya sekitar 8-10 tahun saja.

Selain itu, perseroan SMGR masih akan menjadi pemegang saham mayoritas terhadap divestasi tersebut. Meskipun belum ditentukan anak usaha mana yang akan dilepas, tapi perseroan menyatakan bahwa nantinya SMGR masih memegang saham anak usaha itu minimal sebesar 51 persen. Akan tetapi, pelepasan saham saham itu belum juga tereksekusi dan belum direalisasikan walaupun sudah ada pihak luar yang sudah
tertarik membeli.

Tak hanya itu saja, perseroan juga akan menggunakan dana belanja modal tambahan dan penerbitan obligasi tahun 2017 untuk perkuat permodalan dan hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan tahun depan.