Menu

Sterling Tertekan Kesepakatan Majelis Tinggi Inggris Soal Brexit

N Sabila

Mejelis Tinggi Inggris sepakat ingin punya kuasa lebih besar dalam menolak hasil final proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Hal ini menambah ketidakpastian.

Seputarforex.com - Pounds Sterling flat di level 1.2204 per dolar AS pada sesi perdagangan Rabu (08/Mar) pagi ini setelah melorot hingga 0.3 persen di sesi perdagangan malam tadi. Poundsterling merosot terhadap mata uang G-10 termasuk Dolar AS, ke level rendah tujuh minggu, setelah dirilisnya data Belanja Konsumen Inggris. Hal itu menambah kekhawatiran akan melambatnya ekonomi Inggris dalam proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa.


Kesepakatan Majelis Tinggi Persulit May

Sementara itu, perkembangan terbaru mengenai Brexit adalah hasil voting Majelis Tinggi Inggris pada hari Selasa kemarin. Mereka sepakat untuk mengambil kuasa lebih dari pemerintah untuk menolak hasil final proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Majelis Tinggi seolah mengabaikan permintaan pihak Perdana Menteri Theresa May supaya jangan dulu melumpuhkan upaya negosiasi mereka dengan Uni Eropa.

Namun demikian, hasil voting yang tercatat mendapat suara 366 dibanding 268 tersebut tetap melampirkan persyaratan ekstra dalam undang-undang Brexit dimana Majelis Tinggi memberi kuasa bagi Perdana Menteri untuk memicu pembahasan keluarnya Inggris dari Uni Eropa dalam wujud Article 50. PM May memang sudah merencanakan untuk memicu Article 50 akhir bulan Maret ini.

Undang-undang itu kini mengharuskan Perdana Menteri untuk mendapat persetujuan parlemen terlebih dahulu terkait apapun yang berhubungan dengan Brexit, sebelum dibawa ke parlemen Uni Eropa. Atau, apabila diskusi gagal, maka para pembuat kebijakan harus menggelar pemungutan suara apakah perlu dilakukan walk away tanpa keputusan apapun.

Menteri Khusus Urusan Brexit, David Davis, mengatakan bahwa pemerintah akan tetap mengupayakan perubahan undang-undang apabila terjadi ketidaksepakatan suara antara Majelis Rendah dan Majelis Tinggi.

"Jelas tampak adanya upaya untuk menyulitkan proses (keluarnya Inggris dari Uni Eropa), dan pemerintah bermaksud untuk memastikan bahwa hal itu tidak benar terjadi," kata Davis.


Poundsterling Terbebani

Kini, langkah May untuk "Hard Brexit" tampak makin sulit. Keputusan Majelis Tinggi itu makin menimbulkan ketidakpastian.

"Ada kombinasi yang mengganjal Pound sterling dalam waktu dekat. Salah satu masalah yang paling besar akan sangat membebani mata uang tersebut," kata Viraj Patel, Kepala Ahli Strategi Mata Uang di ING Groep NV London. "Undang-undang Brexit dari Majelis Tinggi adalah satu sebuah elemen yang menambah ketidakpastian,..." tambahnya.

Grafik pelemahan Pound terhadap mata uang G-10 selama perdebatan UU Brexit di Majelis Tinggi kemarin.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE