Menu

Tekanan Jual Kian Dominan, Emas Terkapar

Pandawa

Emas terlihat hendak mencoba melakukan recovery seiring dengan banyak Investor melakukan profit taking, namun sebagian analis berpendapat Emas berpotensi melemah lebih dalam lagi.

Harga Emas pada sesi perdagangan hari Rabu (26/4) terpantau bergerak mendatar setelah turun tajam pada hari sebelumnya. Tekanan Jual yang kian dominan membuat Emas kesulitan untuk bangkit, meskipun pada sesi Eropa sore tadi sempat mencoba naik menyentuh angka 1266 yang merupakan level tertinggi harian.

 

Emas terlihat hendak mencoba melakukan recovery seiring dengan banyaknya Investor melakukan profit taking. Namun, sebagian analis berpendapat Emas berpotensi melemah lebih dalam lagi saat kekhawatiran politik Eropa kian mereda pasca kemenangan Macron pada pemilu putaran pertama Perancis. Pelaku pasar melihat peluang Macron untuk memenangkan pemilu putaran final sangat besar yang membuat Euro dan bursa utama Eropa "menghijau", sehingga berimbas pada menurun-nya harga Emas.

"Itu (kenaikan tipis harga Emas) merupakan salah satu bentuk profit taking dari posisi Sell sebelumnya atau Bargain Hunting dari kalangan Investor yang menilai harga Emas sudah turun terlalu jauh, namun saya tidak akan mengatakan ada faktor Fundamental dibalik itu", ucap Carsten Menke, analis komoditas Julius Baer di Zurich Swiss.

Meredanya kekhawatiran pasar pasca kemenangan kandidat Emmanuel Macron selama putaran pertama pemilu Perancis akhir pekan lalu langsung mengurangi daya tarik Emas sebagai aset Safe Haven.

"Selama dua sesi perdagangan terakhir, momentum Emas untuk naik semakin memudar. Kita bisa melihat minat risiko telah meningkat saat situasi di Semenanjung Korea kian kondusif serta hasil pemilu Perancis yang memuaskan pasar”, ucap Mark To, kepala Riset Komoditas Wing Fung Financial Group di Hongkong.

Ketika berita ini dipublikasikan, Emas diperdagangkan pada level 1262.35 Dollar AS per troy ounce. Emas Futures turun tipis 0.1 persen pada level 1265.8 Dollar per troy ounce. Emas telah melemah lebih dari 3 persen setelah sempat menyentuh level tertinggi 5 bulan pada 17 April lalu.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE