Menu

The Fed Semakin Berat Naikkan Suku Bunga, Emas Bersinar

M Septian

Emas bertahan dekat level tertinggi tiga bulannya setelah menorehkan kenaikan harian terbaik selama dua minggu terakhir. Mendapat dukungan dari pandangan mengenai gejolak ekonomi global dan memburuknya kondisi finansial AS, yang memberatkan langkah Federal Reserve untuk menaikkan tingkat bunga acuan dalam waktu dekat ini.

Emas bertahan dekat level tertinggi tiga bulannya setelah menorehkan kenaikan harian terbaik selama dua minggu terakhir. Penguatan harga emas hingga dini hari tadi (4/2), mendapat dukungan dari pandangan mengenai gejolak ekonomi global dan memburuknya kondisi finansial AS, yang memberatkan langkah Federal Reserve untuk menaikkan tingkat bunga acuan dalam waktu dekat ini.

Emas mendapatkan berkah dari ketidakpastian kapan Fed Rate akan kembali dinaikkan. Hal ini membuat investasi safe-haven seperti logam mulia menjadi lebih difavoritkan oleh para investor daripada aset lain yang lebih beresiko, sejak awal tahun baru 2016. Spot emas sedikit terkoreksi 0.16 persen menjadi USD 1,140.90 per troy ons, pasca menjulang hingga sempat menyentuh USD 1,145.65. Di bursa COMEX New York, kontrak berjangka emas untuk dikirim bulan April menguat 0.02 persen ke 1,141.60 Dolar AS per troy ons. Kemarin (3/2), bullion ditutup pada 1,141.30 Dolar AS per troy ons.

William Dudley, selaku Presiden Federal Reserve New York yang juga menjabat wakil ketua FOMC, mengatakan kondisi finansial AS semakin terhimpit sejak the Fed menaikkan tingkat suku bunga Desember lalu, sesuai laporan dari MNSI. Dudley juga mengingatkan jika kondisi tersebut terus berlangsung akan membebani the Fed. Komentar tesebut langsung menyeret turun Dolar dan menambah ekspektasi para pelaku pasar bahwa the Fed tidak mungkin menaikkan suku bunga lagi pada bulan Maret mendatang.

BMI Research berpendapat emas tahun ini semakin cenderung bergerak antara 1,000 dan 1,200 Dolar AS, bukannya tertekan di bawah USD 1,000 seperti yang telah diperkirakan sebelumnya. "Bulan depan, Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan yang longgar tak seperti yang diprediksi sebelumnya, karena kondisi ekonomi global yang memaksa para pejabat moneter tersebut untuk menunda rencana pengetatan mereka hingga paruh kedua 2016," kata BMI seperti dikutip dari CNBC.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE