Menu

Trump Setujui Proyek Pipeline Kontroversial, Harga Minyak Selip

A Muttaqiena

Hal ini berpotensi memandulkan langkah negara-negara anggota OPEC dan produsen lainnya untuk mendongkrak harga minyak.

Seputarforex.com - Harga minyak kembali memerah pada perdagangan hari Rabu pagi ini (25/1). Presiden Amerika Serikat Donald Trump tadi malam menandatangi surat perintah untuk melancarkan kembali proyek Keystone XL dan Dakota Access Pipeline yang kontroversial. Harga minyak WTI kembali terpukul ke $52.90 saat berita diturunkan, sedangkan Brent tergelincir ke $55.23.

 

 

Kontra Pelestarian Lingkungan

Proyek pembangunan pipa penyalur minyak bawah tanah melintasi negara bagian Dakota, Iowa, dan Illinois yang digarap oleh perusahaan Dakota Access, LLC sebelumnya dibekukan oleh Presiden Barack Obama sehubungan dengan protes keras dari suku-suku Indian setempat yang lahan pemakaman leluhurnya berpotensi diporakporandakan karenanya.

Selain itu, proyek Dakota Access dikhawatirkan akan mengakibatkan kerusakan lingkungan karena bakal melintasi danau reservasi vital yang memasok air bersih ke 17 juta warga. Proyek perpanjangan pipa penyalur minyak Keystone XL yang menghubungan sistem pipa minyak AS-Kanada, pun sebelumnya ditolak oleh Presiden Obama tahun 2015 karena alasan serupa.

Namun demikian, proyek Keystone XL dan Dakota Access Pipeline dipandang penting untuk dilancarkan oleh rezim baru AS. Meningkatkan produksi energi domestik merupakan salah satu janji kampanye Presiden Donald Trump, guna mengimbangi tingginya konsumsi dalam negeri yang selama ini dipenuhi dengan impor minyak.

 

Memandulkan Langkah OPEC

Sementara para demonstran bersiap untuk kembali melancarkan protes, pelaku pasar memandang tindakan Trump sebagai bagian dari komitmennya untuk menggenjot produksi minyak AS. Padahal, hal ini berpotensi memandulkan langkah negara-negara anggota OPEC dan produsen minyak lainnya yang pada bulan Januari ini mulai menyusutkan output mereka dalam rangka mendongkrak kembali harga.

Ke depan, pasar akan mengamati rilis data inventori minyak AS yang akan dipublikasikan oleh Departemen Energi pada hari Rabu malam, serta hitungan jumlah sumur pengeboran aktif oleh Baker Hughes pada Jumat malam. Laporan inventori mingguan versi American Petroleum Institute pagi tadi memaparkan kisaran kenaikan persediaan minyak AS sebesar 2.9 juta barel, di atas ekspektasi 2.8 juta barel. Apabila data-data menunjukkan peningkatan, maka berpotensi makin membebani harga minyak.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE