Menu

UNVR: Bursa Indonesia Naik 10 Persen, Unilever Penggerak Utama

A Muttaqiena

Pada perdagangan bursa Senin siang ini (4/September), UNVR kembali mencetak level tertinggi sepanjang masa dengan harga sempat mencapai Rp51,000 per lembar.

Seputarforex.com - Sejak pergantian tahun 2016 ke 2017 hingga akhir Agustus lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merekam pergerakan di bursa saham Indonesia menunjukkan kenaikan 10.71% Year-To-Date (YTD). Sektor Keuangan mencatatkan pertumbuhan tertinggi, tetapi saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merupakan penggerak utama.

 

IHSG Peringkat Tujuh Dunia

Rekor pertumbuhan 10.71% YTD yang dialami oleh bursa saham Indonesia ini sebenarnya cukup mengecewakan. Menurut laporan Bareksa, dengan performa tersebut, IHSG hanya mampu menduduki posisi ketujuh di World Benchmark Indices Comparison, di mana peringkat tertinggi disabet oleh Hang Seng, indeks bursa saham Hong Kong.

Kabar baik hanya disumbangkan oleh sektor Keuangan (Finance) yang melesat 21.8% YTD, disusul oleh sektor Infrastruktur, Utilities dan Transportasi dengan pertumbuhan 16.64 persen.

Saham dengan pertumbuhan tertinggi adalah UNVR dari sektor Barang Konsumsi (Consumer Goods) dengan kenaikan mencapai 30.3% YTD. Sayangnya, saham paling tertinggal juga dari sektor barang konsumsi, yaitu saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dengan penurunan hingga 5% YTD.

 

Harga Saham UNVR Cetak Rekor Tertinggi Lagi

Pada perdagangan bursa Senin siang ini (4/September), UNVR kembali mencetak level tertinggi sepanjang masa dengan harga sempat mencapai Rp51,000 per lembar, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu saham blue chip Indonesia. Padahal, saat IPO (Initial Public Offering) di tahun 1982, saham UNVR hanya Rp 3,175 per lembar dengan nilai nominal Rp 1,000.

Prestasi ini tak lepas dari kinerja cemerlang UNVR yang memiliki sejumlah merek paling populer, mulai dari keperluan dapur, kamar mandi, hingga kosmetik. Diantara merek-merek yang digenggamnya antara lain Dove, Blue Band, Domestos, Royco, Ponds, Vaseline, Surf, Sunsilk, Rinso, dan lain sebagainya. Terlepas dari tren pelemahan konsumsi masyarakat Indonesia yang merebak tahun 2017 ini, barang-barang kebutuhan harian yang diproduksi Unilever tetap dicari oleh konsumen.


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE