Menu

USD/JPY Berusaha Mendaki Pasca Pengumuman Fix Rate Yuan

N Sabila

Yen Jepang yang juga berfungsi sebagai mata uang safe haven, mengawali sesi perdagangan Asia pagi ini (11/01) dengan penguatan terhadap Dolar AS meskipun bank-bank di Jepang sedang libur dalam rangka Coming Age of Day. USD/JPY mulai menyundul posisi 117.265.

Yen Jepang yang juga berfungsi sebagai mata uang safe haven, mengawali sesi perdagangan Asia pagi ini (11/01) dengan penguatan terhadap Dolar AS meskipun bank-bank di Jepang sedang libur dalam rangka Coming Age of Day. Kondisi ini menunjukkan bahwa sentimen penghindaran risiko (Risk Aversion) masih mendominasi di pasar sejak dimulainya tahun 2016 dan dilemahkannya Yuan China yang kembali dilemahkan drastis oleh PBoC.



Para investor akan kembali mengamati penetapan nilai tukar Renminbi terhadap Dolar AS pagi ini, dan telah diumumkan hasilnya pada pukul 8 pagi ini dengan mid-point USD/CNY ditetapkan pada rate 6.5626 dari rate 6.5983 pada penutupan Jumat lalu serta tak jauh mid-point Jumat pula pada angka 6.5636. Nilai tukar tersebut merupakan nilai tukar USD/CNY dengan penguatan paling kecil dibandingkan sesi-sesi perdagangan sebelumnya.

USD/JPY Berusaha Naik Di Tengah Libur Bank-Bank Jepang

Pasca pengumuman tersebut, Dolar AS mulai terlihat berusaha menekan turun Yen Pada Time Frame 30 menit, sedangkan dalam Time Frame 4 jam, USD/JPY masih bergeming di level rendah. Saat berita ini ditulis, USD/JPY mulai menyundul posisi 117.265 dari posisi 116.71 sebelum berita Yuan dirilis.

Pada akhir pekan lalu, NFP AS dilaporkan naik menjadi 292k pada bulan Desember, melampaui ekpektasi para ekonom yang sebelumnya memprediksi akan terjadi penurunan menjadi 203k dari data bulan November 211k. Akan tetapi, Greenback tidak terpengaruh oleh kabar gembira tersebut.

Menurut analisa dari HSBC dalam catatan akhir pekannya yang dikutip oleh Reuters, perilaku RMB selama pekan lalu cukup sulit untuk diprediksi. Perbedaan sinyal-sinyal dalam berbagai analisa forex membuat para pelaku pasar mengambil ancang-ancang yang keliru. Pihak HSBC menyatakan khawatir pasar akan mengalami kelesuan dalam waktu dekat karena tingginya volatilitas Renminbi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE