Menu

USD/JPY Sedikit Tergelincir Pasca Data CPI Jepang Kuartal Tiga

N Sabila

Yen sedikit menguat setelah diumumkannya data-data ekonomi Jepang Jumat (27/11) pagi ini dengan hasil yang beragam. USD/JPY saling tarik menarik di tengah laporan belanja rumah tangga, CPI, dan inflasi Jepang serta ketegangan politik antara Rusia dan Turki.

Yen sedikit menguat setelah diumumkannya data-data ekonomi Jepang Jumat (27/11) pagi ini dengan hasil yang beragam. USD/JPY saling tarik menarik di tengah laporan belanja rumah tangga, CPI, dan inflasi Jepang serta ketegangan politik antara Rusia dan Turki. USD/JPY diperdagangkan di kisaran 122.64, tergelincir tipis 0.06 persen.


Household Spending, CPI, dan Unemployment Jepang Beragam

Belanja rumah tanggga (household spending) Jepang untuk bulan Oktober melorot 2.4 persen, jauh lebih besar daripada ekspektasi kemelorotan 0.1 persen tahun-ke-tahun. Sedangkan dalam basis bulan ke bulan, belanja rumah tangga negara tersebut turun 0.7 persen, dibandingkan dengan ekspektasi perolehan 1.1 persen.

Selain itu, salah satu data yang paling ditunggu-tunggu, CPI, ternyata dilaporkan jeblok dalam tiga bulan terakhir. Indeks Harga Konsumen inti (Core CPI) Jepang, yang tidak memasukkan harga makanan segar, namun memasukkan harga minyak, tergelincir 0.1 persen hingga bulan Oktober, demikian menurut data resmi pemerintah Jepang.

Akan tetapi, penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh dampak dari menurunnya harga bahan bakar. Sehubungan dengan hal itu, Bank Sentral Jepang (BOJ) pernah menyatakan bahwa pihak mereka akan mempertimbangkan tambahan pelonggaran moneter apabila dibutuhkan demi mencapai target inflasi 2 persen.

Tambahan Pelonggaran BOJ

Hampir setengah analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bahwa BOJ akan menambah pelonggaran di bulan Januari mendatang. Namun, sejumlah pejabat BOJ masih enggan untuk melakukan ekspansi terhadap program stimulus masif tersebut, kecuali, jika permintaan ekspor melemah dalam waktu lama sehingga mematahkan kepercayaan bisnis dan mengakibatkan perusahaan-perusahaan mengaku kesulitan untuk menggenjot ekspektasi dan upah.

"Perusahaan-perusahaan kecil, yang selalu mengalami kerugian dan tidak membayara pajak, sama sekali tidak bisa mendapatkan keuntungan. (Sehingga) Jika mereka diharuskan menaikkan upah, kerugian mereka akan semakin besar dan akan semakin sulit bagi mereka untuk mempertahankan usahanya," tutur Masamichi Adachi, ekonom JPMorgan yang diwawancarai oleh Mainichi Japan.

Selain itu, data pengangguran Jepang juga dirilis hari ini dengan hasil penurunan tingkat pengangguran sebanyak 3.1 persen pada bulan Oktober dari 4.4 persen dalam bulan sebelumnya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE