Menu

Yen Kembali Membandel Hari Ini, Eksporter Jepang Was-Was

N Sabila

Yen melonjak lagi di Jumat (19/02) pagi ini. Mata uang Jepang tersebut menyentuh level tinggi dua setengah tahun terhadap Euro berkat perbaharuan permintaan terhadap safe-haven Yen di tengah reli Wall Street tiga hari ini. USD/JPY masih berpeluang untuk turun lagi.

Yen melonjak lagi di Jumat (19/02) pagi ini. Mata uang Jepang tersebut menyentuh level tinggi dua setengah tahun terhadap Euro berkat perbaharuan permintaan terhadap safe-haven Yen di tengah reli Wall Street tiga hari ini. Saham-saham Jepang rontok, memangkas kemajuan mingguannya sejak April 2013 setelah Yen menguat terhadap Dolar AS malam tadi. Hal ini tentunya kembali mematahkan semangat para eksporter Jepang terhadap outlook ekspor mereka.


Euro jeblok jauh menuju angka 125.595 yen, melampaui level tinggi yang tersentuh pada Juni 2013 di angka 124.90. EUR/JPY kemudian berdiri di angka 125.870. Dolar AS merosot ke angka 112.771 Yen setelah gagal berjuang mempertahankan level 113. USD/JPY masih berpeluang untuk turun lagi ke level rendah 15 bulan di angka 111.00 yang tersentuh juga pekan lalu.

Eskporter Terancam

"Menguatnya Yen akan menjadi kendala bagi pasar-pasar Jepang," Hideyuki Ishiguro, ahli strategi senior di Okasan Securities Co. di Tokyo, mengatakan kepada Bloomberg. "Para investor menaruh perhatian mereka pada kemerosotan pendapatan, khsusunya pada para eksportir, yamng kemungkinan akan membebani pasar. Kita tidak sedang dalam tempat yang tetapt untuk "buy". Yen kemungkinan akan menguat lebih jauh lagi terhadap Dolar AS.

Dolar AS sendiri sedang mengendur karena pasar menumbuhkan keyakinan bahwa kenaikan suku bunga AS tahun ini akan menemui halangan. Volatilitas pasar meningkat sejak awal tahun bersama dengan meningkatnya outlook global, sehingga mengurangi kapasitas The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneter.

Sementara itu, Bank Sentral Jepang (BoJ) sedang mencari kejelasan dari bias pelonggaran moneter dengan menegatifkan tingkat suku bunganya beberapa waktu lalu. Terlebih lagi, GDP Jepang yang dilaporkan terkontraksi 0.4 persen di kuartal akhir 2015 lalu makin membuka kesempatan bagi BoJ untuk menambah pelonggaran.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE