Menu

Yen Melempem, Kuroda Masih Optimis

M Septian

Yen diperdagangkan melemah Kamis (27/08) pagi ini, para trader masih berfokus pada stimulus China. Sementara itu, komentar yang dilontarkan Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda, mengisyaratkan pelonggaran kebijakan masih akan dilanjutkan di negeri Matahari Terbit.

Yen diperdagangkan melemah Kamis (27/08) pagi ini, para trader masih berfokus pada stimulus China dan spekulasi seputar kondisi ekonomi AS. Sementara itu, komentar yang dilontarkan Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda, mengisyaratkan pelonggaran kebijakan masih akan dilanjutkan di negeri Matahari Terbit. Yen Jepang melemah 0.16 persen terhadap Dolar AS dan bergerak pada 120.11.

Dalam pidatonya di New York, Kuroda berpandangan kondisi pasar tenaga kerja akan bisa mendorong inflasi konsumen mendekati target 2 persen. Berikut pernyataan Kuroda sebagaimana dikutip oleh Bloomberg, "Pasar tenaga kerja Jepang ketat, dan ada umpan balik positif antara peningkatan gaji dan inflasi". Dia menambahkan, "China akan mencapai pertumbuhan ekonomi 6 hingga 7 persen pada tahun ini dan tahun depan. Beberapa orang di pasar terlalu pesimis terhadap ekonomi China."

Dia mengulangi lagi kata-katanya bahwa BoJ akan "memeriksa resiko rendah dan tinggi" terhadap perekonomian dan "melakukan penyesuaian" sesuai kebutuhan. Kuroda menyatakan bahwa, "BoJ akan memberikan kontribusi menaikkan potensi pertumbuhan ekonomi dengan mencapai target stabilitas harga 2% sedini mungkin melalui QQE (pelonggaran moneter kualitatif dan kuantitatif) dan menghilangkan mindset deflasi yang telah mencekam Jepang". Namun Gubernur tersebut tidak menyebut secara spesifik kapan BoJ dapat mencapai inflasi 2%.

Pelemahan Yen terhadap Dolar AS terutama dipengaruhi oleh menguatnya perekonomian Amerika Serikat. Meskipun tadi malam Greenback terpangkas oleh mata uang utama lainnya, tapi terdukung oleh penguatan rilis data Pesanan Durable Goods yang menambah optimisme atas kekuatan ekonomi. Total pesanan barang tahan lama naik 2.% bulan lalu, dibandingkan dengan perkiraan melemah 0.4%. Ekspektasi naiknya suku bunga AS dihidupkan kembali setelah laporan pesanan barang modal inti juga menguat 2.2 persen Juli lalu, kenaikan terbesar sejak satu tahun silam.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE