Menu

Yen Tak Goyah Meski Produksi Industri Jepang Payah

N Sabila

Produksi industri Jepang dilaporkan merosot di luar perkiraan pada bulan Juli, menguras rebound yang sempat dicetak oleh perekonomian Jepang kuartal lalu. Output industri Jepang jeblok 0.6 persen pada bulan Juli. USD/JPY yang turun 0.48 persen ke angka 121.12 pagi ini di Tokyo.

Produksi industri Jepang dilaporkan merosot di luar perkiraan pada bulan Juli, menguras rebound yang sempat dicetak oleh perekonomian Jepang kuartal lalu. Output industri Jepang jeblok 0.6 persen (MoM) pada bulan Juli, meski indikator yang sama sempat mengalami kenaikan 1.1 persen pada bulan Juni, demikian Kementerian Perdagangan Jepang melaporkan pada hari Senin (31/08) ini.


Survei Kementrian Perdagangan Jepang melakukan prediksi yang menyebutkan rencana manufaktur Jepang untuk menggenjot produksi hingga mencapai 2.8 persen pada bulan Agustus dan akan berkurang menjadi 1.7 persen pada bulan September.

Negara ekonomi terbesar ketiga di dunia ini sedang berjuang untuk memulihkan diri dari kontraksi yang melanda, di tengah perlambatan perekonomian China-negara partner perdagangan terbesar bagi Jepang-yang berakibat pada lesunya ekspor Jepang. Belanja masyarakat Jepang ikut merosot diluar perkiraan dan pengukuran inflasi kunci dari Bank Sentral Jepang melambat ke angka nol untuk ketiga kalinya tahun ini, demikian data untuk bulan Juli dirilis pada pekan lalu.

Merespon laporan itu, kekuatan Yen tampak tak goyah, dengan USD/JPY yang turun 0.48 persen ke angka 121.12 pagi ini di Tokyo. Menurut Toru Suehiro, ekonom di Mizuho Securities yang diwawancarai oleh Bloomberg, produksi industri Jepang melambat akibat konsumsi swasta dan ekspor yang masih lemah akibat masalah di China dan negara-negara berkembang. Risiko menurunnya output industri pun ikut terancam akibat dua hal itu, kata Suehiro.

Penasihat Ekonomi Abe Sarankan Tambahan Stimulus

Dalam pidatonya di New York pekan lalu, Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda mengatakan bahwa kelemahan dalam produksi dan ekspor akan dapat dilalui dan indikator-indikator utama yang berkorelasi dengan investasi usaha sudah menunjukkan kenaikan. Namun, pernyataan optimis dari Kuroda itu terdengar tak senada dengan Penasihat Ekonomi PM Shinzo Abe, Koichi Hamada. Menurut Hamada, Pemerintah dan Bank Sentral seharusnya menambah stimulus lagi jika perekonomian gagal tumbuh pada kuartal ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE