Yen Tenggelamkan Dolar, Pasar Cerna Hasil Inaugurasi Trump |
Menguatnya Yen Jepang hari ini memerahkan saham-saham Asia. Trump belum beri kejelasan tentang kebijakan ekonominya, tetapi singgung kembali masalah cabut dari TPP.
Seputarforex.com - Diharapkan melemah oleh PM Jepang, Shinzo Abe, Yen Jepang justru menguat menenggelamkan Dolar AS di sesi perdagangan Senin (23/Jan) menuju siang ini. Yen Jepang naik hingga 0.9 persen mengempaskan Dolar ke level 113.56. Dolar AS sendiri memang sedang melemah karena kekecewaan investor terhadap Donald Trump yang tak kunjung memberikan detail kebijakan ekonominya walaupun telah dilantik kemarin.
Menguatnya Yen Jepang hari ini memerahkan saham-saham Asia. Indeks Topix Jepang merosot 1.1 persen karena reaksi trader pasca inaugurasi Donald Trump.
Trump mulai bekerja sebagai Presiden AS hari ini. Dalam agendanya, Trump mengatakan akan mengutamakan kepentingan AS dalam menjalankan programnya, yang disebut dengan 'America First". Kampanyenya yang dinilai pro pertumbuhan membantu reli ekuitas sejak bulan November, sedangkan Dolar meresponnya dengan penguatan, dan obligasi-obligasi merosot.
Sayangnya, meski dinantikan untuk menguraikan detil peningkatan belanja infrastruktur dan reduksi pajak, Trump justru menyoroti masalah-masalah lain termasuk untuk hengkang dari pakta perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP). Keputusan Trump ini cukup mengkhawatirkan Jepang sebagai negara yang paling mengandalkan Trans-Pacific Partnership (TPP) untuk menggenjot ekspornya.
Solusi Analis Untuk Jepang Atas Hengkangnya AS Dari TPP
Meski demikian, para analis masih memiliki beberapa solusi untuk Jepang. Menurut kolom politik di situs Japan Today, yang paling penting adalah Jepang harus pintar-pintar menyusup ke dalam pola pikir Trump yang business-oriented.
Langkah pertama, Jepang harus meninjau kembali peraturan-peraturan dalam TPP sebagai upaya menarik AS kembali, kata Satoshi Osanai, ekonom senior Daiwa Institute of Research.
Kedua, menggalakkan Free Trade Area seperti TPP walaupun tanpa partisipasi AS. Dalam pidatonya Jumat kemarin, PM Abe memasukkan upaya penggalakan TPP ke dalam daftar prioritasnya berikut negosiasi di Regional Comprehensive Economic Partnership dengan China yang dianggap sebagai negara ekonomi terbesar pertama, bukan AS.