Menu

Yen Terempas Bersama Penjualan Ritel Jepang

N Sabila

Yen terus melemah terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Kamis (22/September) pagi ini menyusul data penjualan ritel Jepang yang mengecewakan dan para investor yang masih mencerna kesepakatan pemangkasan output minyak oleh para anggota OPEC.

Yen terus melemah terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Kamis (22/September) pagi ini menyusul data penjualan ritel Jepang yang mengecewakan dan para investor yang masih mencerna kesepakatan pemangkasan output minyak oleh negara-negara anggota OPEC. Peluang The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga di bulan November juga menjadi bahan pertimbangan para investor setelah komentar dua orang pejabat penting FOMC.

USD/JPY naik 0.66 persen menuju angka 101.362 dari level rendah 100.558. Sementara itu, indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar terhadap mata uang-mata uang mayor, menguat tipis 0.05 persen menuju level 95.36.


Sedikitnya Akhir Pekan Membuat Penjualan Ritel Seret

Penjualan ritel Jepang jeblok untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir sehingga menjadi sinyal bahwa sektor belanja konsumen sedang berjuang keras untuk mempertahankan daya tariknya. Data Kementerian Perdagangan melaporkan penjualan ritel Jepang merosot hingga 1.1 persen pada bulan Agustus dari bulan sebelumnya, dimana kenaikan tercatat 1.5 persen. Perkiraannya, penjualan ritel Jepang hanya akan menurun 0.6 persen.

Menurut Atsushi Takeda, ekonom di Itochu Corp. Tokyo, belanja konsumen masih lemah. Pernyataan itu ia ungkapkan sebelum data dirilis dan dikutip oleh Bloomberg. "Ada beberapa ekspektasi lemah dimana ke depan, pendapatan akan meningkat dan masyarakat akan memangkas belanja mereka."

"Akhir pekan di bulan Agustus tahun ini lebih sedikit dibandingkan dengan bulan Juli maupun Agustus tahun lalu, artinya lebih sedikit pendorong bagi para konsumen untuk berbelanja." kata Takeda.

Sedangkan menurut Kepala Ekonom di Tokai Tokyo Research Center, Hiroaki Muto, konsumsi swasta "hanya terbang dengan satu mesin" karena pertumbuhan upah gagal untuk mendapat momentum walaupun kondisi ketenagakerjaan sedang meningkat. Jadi, laju pemulihan sebetulnya tidak sekuat yang terlihat.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE