EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,313.34/oz   |   Silver 27.53/oz   |   Wall Street 38,911.41   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   USD/JPY naik ke dekat 154.00 di tengah membaiknya dolar As, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD: Pembeli Pound Sterling ragu-ragu karena level kunci masih kokoh, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling kembali melemah saat fokusnya bergeser ke keputusan kebijakan moneter BoE, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   RBA mempertahankan pengaturan kebijakan, pasar mencermati komentar para gubernur bank sentral, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 12 jam lalu, #Saham AS

Di Tengah Kekhawatiran Resesi, Harga Minyak Berpotensi Naik

Penulis

Harga minyak WTI dapat menguat lagi meskipun terdapat kekhawatiran seputar resesi dan potensi lockdown di China.

Analisa Fundamental Minyak

Harga minyak mentah WTI turun ke bawah level $104 per barel di tengah meningkatnya isu resesi. Resesi diperkirakan akan berdampak terhadap permintaan minyak, terlebih setelah mayoritas bank sentral utama terus berlomba untuk menaikkan suku bunga secara agresif guna mengendalikan lonjakan inflasi.

Selain itu, meningkatnya jumlah kasus virus Corona di seluruh penjuru China turut menimbulkan kekhawatiran pasar. Apalagi, telah ditemukan sub-varian Omicron di Shanghai sehingga potensi diterapkannya lockdown di negara tersebut kembali meluas.

Di saat yang sama, para pelaku pasar juga menyoroti rencana negara-negara Barat untuk membatasi harga minyak mentah Rusia. Menanggapi hal ini, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa sanksi lebih lanjut dapat menyebabkan konsekuensi "bencana" di pasar energi global.

Terlepas dari risiko konflik tersebut, Presiden AS Joe Biden dijadwalkan untuk mengunjungi Arab Saudi pada pekan ini guna meredam kenaikan harga minyak yang terus membebani perekonomian.

 

Analisa Teknikal Minyak

WTI

Setelah sempat tertekan ke bawah level psikologis $100, harga minyak kembali mencoba bangkit. Pergerakannya saat ini berada di atas indikator Supertrend sehingga terindikasi bullish. Dalam jangka pendek, harga minyak masih akan naik hingga level 105.90 terutama jika terus bertahan di atas area Support 103.62-102.50.

 

Rekomendasi

  • Entry Buy: 103.62
  • Take Profit: 105.90
  • Stop Loss: 102.50

 

Skenario Alternatif

Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga minyak berhasil menembus ke bawah level 102.50.

  • Entry Sell: 102.50
  • Take Profit: 100.22
  • Stop Loss: 103.62

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Rama Anandhita
297930
Penulis

Rama berstatus sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Kembang. Awal mula perkenalan dengan dunia trading dimulai pada tahun 2014, saat masih mahasiswa baru. Instrumen trading yang pertama kali dikenal adalah saham Indonesia. Seiring berjalannya waktu, tertarik mengikuti trading forex juga. Strategi trading yang banyak digunakan diantaranya Harmonic Pattern dan Chart Pattern.