EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,314.15/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   USD/JPY naik ke dekat 154.00 di tengah membaiknya dolar As, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD: Pembeli Pound Sterling ragu-ragu karena level kunci masih kokoh, 14 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling kembali melemah saat fokusnya bergeser ke keputusan kebijakan moneter BoE, 14 jam lalu, #Forex Fundamental   |   RBA mempertahankan pengaturan kebijakan, pasar mencermati komentar para gubernur bank sentral, 14 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 20 jam lalu, #Saham AS

Dipicu Tensi AS-China, Akankah Harga Minyak Kembali Ke USD50?

Penulis

Harga minyak berpotensi semakin tertekan seiring kembali memanasnya konflik perdagangan antara AS dan China.

Analisa Fundamental

Konflik dagang antara AS-China yang kembali memanas mengakibatkan harga minyak mentah acuan AS (WTI Crude Oil) tertekan. Para investor merasa khawatir jika ketegangan antara kedua negara tersebut dapat mengganggu permintaan minyak mentah dunia.

Sementara itu, adanya laporan mengenai tindakan yang dilakukan Presiden AS Donald Trump dan pemerintahannya dianggap sebagai penopang harga minyak. Trump pada Senin (5/Agustus) kemarin mendeklarasikan embargo ekonomi secara total, membekukan semua aset pemerintahan, serta melarang transaksi dengan Venezuela (kecuali dalam beberapa aspek khusus).

Dalam berita lain, data mingguan dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 3.4 juta barel menjadi 439.6 juta barel pekan lalu. Selanjutnya, perhatian investor akan tertuju kepada data persediaan minyak yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA) pada 21:30 WIB malam nanti.

 

Analisa Teknikal

Dipicu Tensi Hubungan AS-China, Harga

Secara teknikal, pergerakan si emas hitam ini tampak jelas berada pada kondisi bearish yang sangat kuat. Harga minyak sejauh ini masih bertahan di bawah garis SMA 50, SMA 100, dan SMA 200. Pergerakan harga juga terlihat masih bertahan di bawah Resistance 53.85 yang merupakan level kunci. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa harga minyak kemungkinan masih berpotensi untuk bergerak bearish.

 

Rekomendasi

  • Entry Sell: 53.85
  • Take Profit: 53.15
  • Stop Loss: 54.25

Arsip Analisa By : Rama Anandhita
289563
Penulis

Rama berstatus sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Kembang. Awal mula perkenalan dengan dunia trading dimulai pada tahun 2014, saat masih mahasiswa baru. Instrumen trading yang pertama kali dikenal adalah saham Indonesia. Seiring berjalannya waktu, tertarik mengikuti trading forex juga. Strategi trading yang banyak digunakan diantaranya Harmonic Pattern dan Chart Pattern.