Berita Emas
Nadia Sabila
 Harga Emas Stabil Di Tengah Deeskalasi Timur Tengah
82
|
Sejauh ini, buyers masih memberikan perlawanan saat harga emas turun mengancam level keseimbangan Daily. Di sisi lain, outlook jangka pendek/menengah masih cenderung negatif apabila harga tetap di bawah level 1975.99.
Grafik di bawah ini adalah setup Fibo Retracement terhadap wave atau pergerakan upswing dari harga terendah 1804.78 (Low 28 Februari) ke harga tertinggi 2081.82 (High 4 Mei).
Dari grafik Daily di atas, harga emas masih bergerak di bawah kurva MA-50 dan indikator RSI juga bertahan di teritori negatif. Tapi kita juga menyaksikan, buyers beberapa kali merespons saat harga emas turun ke zona keseimbangan yang terbentang dari 1943.30 – 1910.61 (50% - 61.8% retracement).
Di bawah ini adalah grafik skala Intraday atau H1, dengan indikator Ichimoku (H1 standar) yang menyertakan Kijun-sen H4 dan Cloud 3-6-9. Sebagai informasi, Kijun periode 104 di H1 bertindak sebagai level ekuilibrium Intraday.
Dari grafik di atas, outlook Intraday emas terlihat positif tapi dengan kecenderungan bearish, kecuali apabila harga mampu kembali menutup candlestick H1 di atas 1960.59 (flat Senkou-span B dari Cloud 3-6-9).
Kecederungan bearish itu akan berisiko mengincar level ekuilibrium H4 (sekarang di 1947.77). Dengan begitu, jika kita menggabungkan beberapa elemen dari grafik Daily, maka pergerakan harga emas di bawah 1947.77 dapat memancing aksi jual untuk sekali lagi menguji zona keseimbangan Daily 1943.30/1910.61.
Sebaliknya, pada skenario bullish untuk perdagangan Intraday, pergerakan harga di atas 1960.59 berpotensi mengancam 1975.99 (38.2% retracement) dan kurva MA-50 (sekarang di kisaran 1984.23).
Arsip Analisa By : Buge Satrio
