Sempat menguat dua hari beruntun, Euro merosot 0.33% di hadapan Dolar AS pada perdagangan Jumat (11/Agustus). Di sepanjang pekan, pasangan mata uang ini mencatat pelemahan 0.58%. Sejak awal Agustus, Euro juga tertekan hingga 0.47%.
Outlook EUR/USD cenderung negatif dalam 2 pekan terakhir. Namun apabila kita memperhatikan secara cermat, pergerakan jangka pendek masih berada dalam fase konsolidasi setelah harga lengser dari 1.1275 (High 18 Juli).
EUR/USD H4
Di bawah ini adalah pemetaan terhadap konsolidasi jangka pendek yang terjadi sejak awal Agustus. Banyak analis dan trader yang mengatakan bahwa fase konsolidasi tersebut adalah Bearish Flag. Sehingga, mereka lebih fokus untuk mengantisipasi skenario bearish continuation apabila EUR/USD turun menembus zona support 1.0928/11.
Sebagian lainnya tidak sependapat jika itu adalah Bearish Flag, lantaran rentang harga yang mencapai lebih dari 100 pips di antara sisi atas dan sisi bawah. Mereka lebih suka menyebutnya sebagai channel saja ketimbang Bearish Flag.
Sehingga, bukan hanya skenario bearish continuation yang harus diantisipasi, tapi potensi penembusan area resistance 1.1046/64 juga layak diwaspadai. Skenario ini akan berisiko mendorong harga bergerak naik di jalur uptrend untuk menguji 1.1149 (High 27 Juli).
EUR/USD Weekly
Di bawah ini adalah setup Fibo Retracement jangka menengah (time frame Weekly) terhadap upswing dari level terendah 8 Mei ke level tertinggi 18 Juli. Setup ini dipasang untuk memantau fase koreksi dari upswing terhadap zona keseimbangan 1.0956 – 1.0880 (50% - 61.8% Retracement).
Pada chart di atas, terlihat bahwa potensi untuk memperpanjang penurunan menuju 1.0880 (61.8% Retracement) menjadi cukup besar setelah candle Weekly tertutup di bawah 1.0956 (50% Retracement).
Jika menengok histori dari upswing sebelumnya, level 61.8% Retracement berhasil disentuh. EUR/USD bahkan melorot lebih rendah sebelum rebound dan melakukan reli untuk mencetak High 18 Juli (1.1275).
Untuk lebih jelasnya, mari kita simak chart berikut yang menunjukkan setup Fibo Retracement jangka menengah terhadap upswing dari level terendah 15 Maret ke level tertinggi 26 April.
Dari histori di atas, kita bisa melihat bahwa setelah EUR/USD turun menembus level 50% Retracement (1.0806), harga masih bergerak turun menembus level 61.8% Retracement (1.0738). Tapi apa yang terjadi setelah itu? Pasangan mata uang ini rebound tajam.
Sekarang, kita kembali pada chart Weekly yang pertama. Kasus serupa dengan histori sebelumnya memang belum tentu akan terjadi. Barangkali cukup diambil benang merahnya saja, bahwa EUR/USD saat ini masih berisiko turun untuk mengancam level 61.8% Retracement. Tapi kemungkinan rebound saat EUR/USD mulai bergerak di bawah level tersebut adalah skenario yang tidak dapat diabaikan.