EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,157.23   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 3 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 3 jam lalu, #Saham AS

EUR/USD 24 - 28 November: Outlook Fundamental Dan Teknikal

Penulis

Pada sisi USD, dalam dua minggu terakhir ini, kecuali NFP dan Jobless Claims, sebagian besar rilis data-data fundamental memang menunjukkan kekuatan pemulihan ekonomi yang cukup meyakinkan. Pekan lalu Greenback kembali mendapat dukungan setelah laporan manufaktur Federal Reserve Bank of Philadelphia.

Outlook Fundamental

Pada sisi EUR, statement Mario Draghi pekan lalu masih ditanggapi negatif oleh market, meskipun cukup jelas apa yang disampaikannya yakni adanya tindakan tambahan apabila inflasi tak kunjung bertumbuh di negara-negara Eropa yang tergabung dalam mata uang tunggal Euro. Walapun statement tersebut masih bersifat pengulangan dari stament sebelumnya, namun kali ini agak terasa berbeda mengingat rumors yang berkembang baru-baru ini bahwa ECB akan meluncurkan stimulus tambahan berupa pembelian obligasi pemerintah.

Tapi sekali lagi - barangkali kalimat berikut ini membosankan namun saya merasa perlu untuk mengulanginya - bahwa situasi ekonomi dan kebijakan moneter antara ECB dan the Fed memang bertolak belakang, yang paling kentara belakangan ini adalah ECB baru saja meluncurkan stimulus sementara the Fed telah mengakhiri program stimulus. Dan perbedaan yang ditanggapi market/investor secara serius adalah ECB diprediksi masih akan tetap menjaga tingkat suku bunga pada tahun 2015, sementara the Fed diduga kuat akan menaikkan suku bunga pada tahun 2015. Akibatnya, sentimen positif dan permintaan (demand) masih lebih condong mendukung Greenback ketimbang Euro dalam jangka menengah hingga jangka panjang.

Pada sisi USD, dalam dua minggu terakhir ini, kecuali NFP dan Jobless Claims, sebagian besar rilis data-data fundamental memang menunjukkan kekuatan pemulihan ekonomi yang cukup meyakinkan. Pekan lalu Greenback kembali mendapat dukungan setelah Federal Reserve Bank of Philadelphia melaporkan bahwa indeks manufaktur melonjak ke level tertinggi dalam 21 tahun terakhir ini.

Selain itu data lainnya menunjukkan bahwa penjulan rumah (existing home sales) naik ke level tertinggi dalam 13 bulan terakhir. Sehingga pekan berikutnya barangkali kita masih akan menyaksikan USD masih akan berusaha menekan Euro. Satu-satunya hal yang mungkin menjadi ganjalan bagi USD dalam beberapa pekan ke depan adalah musim dingin menjelang Natal dan Tahun baru hingga kwartal pertama 2015 mendatang. Tentu masih cukup segar dalam ingatan kita bagaimana musim dingin ekstrim yang melanda Amerika Serikat berdampak buruk terhadap data Jobless Claims dan NFP.

Outlook Teknikal

Bullish Divergence skala Weekly berada dalam kemungkinan dapat terpatahkan apabila harga berada di bawah 1.2357 (Low minggu pertama bulan November) yang kemudian berhadapan dengan support 1.2287 (Low bulan Mei 2012) yang menjadi krusial untuk menguji level psikologis 1.2000. Sementara pada chart Daily, umumnya candlestick dalam bentuk Bearish Engulfing masih dapat berisiko penurunan lebih lanjut.

EURUSD W 20141124klik untuk memperbesar

Beberapa analis dari lembaga finansial terkemuka antara lain Deutche Bank dan Barclays Capital, berpandangan bahwa pergerakan harga di bawah 1.2500 masih akan berisiko mengejar 1.2000 hingga akhir tahun ini. Prediksi Deutche Bank bahkan jauh lebih ekstrim untuk satu tahun ke depan, dimana EUR/USD dapat mencapai 1.1500 hingga akhir tahun 2015.

Saya pribadi menganggap info ini sebagai wacana saja, walau memang dalam jangka panjang masih berisiko penurunan yang lebih dalam mengingat bahwa ekonomi di zona Euro terlihat rapuh dan bertolak belakang dengan kondisi kekuatan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat.

Secara teknikal pada sisi upside, di atas 1.2500 dibutuhkan untuk mengurangi bias bearish dan di atas 1.2576 menjadi krusial untuk mengkonfirmasi pergerakan korektif upside. Sebaliknya pada sisi downside, risiko penurunan lebih lanjut masih akan tetap terjaga selama berada di bawah 1.2500 untuk menguji 1.2357 dimana break di bawah level ini berpotensi mengejar support 1.2287 (Low Mei 2012).

Arsip Analisa By : Buge Satrio
212464
Penulis

Buge Satrio Lelono memiliki latar belakang pendidikan IT dan mengenal forex sejak tahun 2003 ketika platform Metatrader masih versi 3. Setelah berlatih di akun demo selama beberapa tahun dan mencoba berbagai teknik trading, Buge menekuni forex secara full-time sejak awal 2014. Kini aktif trading mengandalkan pengamatan Price Action, Ichimoku Kinko-hyo, Trading Plan, dan pengendalian risiko tak lebih dari 1 persen.