Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
282
|
Hello Investors.
Rekapitulasi Pasar
Tampaknya otoritas moneter sangat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menurunkan level acuan suku bunga Bank Indonesia (BI). Kolaborasi yang menarik antara pasar saham, data ekonomi makro Indonesia, serta cukup kondusifnya berita ekonomi global dikemas dengan baik hingga memberikan efek yang masif bagi investor yang bermain di pasar saham domestik. Akusisi tambahan yang dilakukan oleh Sumitomo terhadap saham BTPN (perbankan) menjadi salah satu contoh bahwa investor asing percaya kondisi ekonomi di Indonesia tahun ini cukup kondusif dan sektor perbankan akan dapat kembali terapresiasi di tahun ini.
Secara umum dalam sepekan perdagangan, IHSG mampu meningkat sebesar 1.41%. Penurunan suku bunga sebesar 25bps pada (17/02), membuat nilai perdagangan ke-esokan harinya dibursa mencapai angka Rp 7.5 triliun atau 2x lipat dari kemarin. Hingga pekan lalu, IHSG berhasil mencatakan all time high di level 5,400.10 pada Jum’at (20/02), dengan nilai transaksi di pasar reguler selama sepekan yang mencapai Rp 19.96 triliun, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 1.3 triliun. Sektor-sektor yang berkontribusi positif terhadap IHSG selama sepekan lalu diantaranya ialah: sektor keuangan yang meningkat (2.61%), properti (2.62%), serta perdagangan&jasa (2.27%). Penurunan suku bunga acuan di-ikuti oleh arus modal asing yang masuk ke sektor-sektor seperti keuangan dan properti, investor menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat mungkin mencapai level 5.5% hingga akhir tahun 2015 dengan kebijakan moneter yang dilakukan saat ini. Investor banyak memburu saham-saham seperti, BSDE, ASRI, BMRI, BBRI, BBNI, APLN, PWON, SMRA, serta BBCA dalam perdagangan sepekan lalu. Sedangkan untuk Year to Date (YTD) hingga Jum’at (20/02), IHSG sudah mengakumulasi kenaikan sebesar 3.37%.
PER & PBV IHSG
JCI’s Outlook
Analisa Saya:
- Pekan ini sentimen eksternal akan cukup menentukan ‘perjalanan’ IHSG selama sepekan.
- Testimoni dari ketua The Fed pada tanggal 24-25 Feb akan disangat dicermati oleh investor global, namun nampaknya anggota FOMC masih menginginkan tingkat suku bunga acuan di kisaran bawah dalam jangka menengah, ini mengirimkan sinyal yang dovish (tidak agresif) ke pasar.
- Yunani berhasil mendapatkan perpanjangan bailout untuk empat (4) bulan kedepan, setelah hampir 2 pekan investor disibukan dengan isu tersebut. Yunani mendapatkan dana talangan sebesar 7.2 miliar euro dari total 240 miliar euro.
- Data-data ekonomi AS, seperti GDP, jobless claims, data inflasi serta penjualan unit rumah baru di AS akan menjadi sasaran investor dalam meramu portofolio investasi, banyak yang meramalkan pertumbuhan ekonomi AS akan turun di kuartal IV tahun lalu akibat penurunan harga minyak global yang menyebabkan perusahaan energi di AS banyak yang merugi.
- China juga akan merilis data survei aktivitas manufaktur di hari Rabu (25/02).
- Penurunan harga minyak dunia patut diwaspadai, karena akan kembali membuat bursa saham AS terkoreksi, sementara sentiment domestik minim maka investor lokal akan terpengaruh dengan berita negatif di AS.
- Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap US Dollar, mendekati level Rp 13,000/US$, kami melihat korelasi yang terjadi akibat pelemahan USD saat ini terhadap IHSG cukup minim.
- Pelemahan Rupiah juga berdampak positif terhadap sektor-sektor yang cukup diutungkan dengan pelemahan tersebut, seperti: sektor CPO, Tambang, (namun tersendat karena harga komoditas dunia masih dalam tren yang sideways). Sementara yang cukup dirugikan dengan pelemahan rupiah yakni sektor-sektor seperti: Auto (ASII), Semen (SMCB, INTP) karena cukup banyak mengimpor barang baku dari luar, sementara komponen domestk minim.
- Sektor Keuangan dan Properti masih menjadi pilihan menarik dalam berinvestasi selama sepekan ini.
- Pilihan saham untuk trading minggu ini: BBRI, BMRI, BBCA, BBNI, BJBR, BSDE, BKSL.
- IHSG kami perkirakan selama sepekan ini akan bergerak Bullish (moderat), sentimen eksternal akan menjadi katalis pergerakan bagi pasar domestik di minggu ini, dengan support – resistance di rentang 5,375 - 5,450
Stock Pick (Saham Pilihan)
BBRI
Trend:
Bullish (Monthly)
RSI menunjukkan minat beli masih positif.
Closing price masih di atas MA20 & MA 50.
Rekomendasi: Trading Buy
S: 11,500 R: 12,250
BMRI: Melakukan investasi yang cukup masif untuk konektivitas e-money
BJBR
Trend:
Bullish – (Weekly + Monthly)
Closing price masih di atas MA20 & MA 50.
RSI > 70% waspada profit taking.
Rekomendasi: Accumulate
S: 910 R: 1,050
Happy Trading All