Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
282
|
Hello Investors...
Rekapitulasi Pasar
Hasil pertemuan The Fed pada pekan lalu memberikan isyarat bahwa suku bunga bisa dinaikkan kapan saja, dan secara khusus The Fed telah menghilangkan kata "sabar". Saat ini pasar saham global akan mencerna dengan sensitif setiap data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan rilis. Begitu pun di pasar domestik, yang dimana terlihat investor asing terus menerus mengakumulasi jual bersih. Perubahan arah pasar mesti disadari akan terjadi, karena mau tidak mau The Fed (pasti) akan menaikkan suku bunga acuannya.
Koreksi pasar? Iya, tentu saja IHSG akan terkoreksi dengan kejadian tersebut, namun secara teknikal saya melihat support IHSG cukup kuat di 5,400, dengan terus mengupayakan defisit transaksi berjalan dapat di-manage dengan baik, level suku bunga yang sesuai dengan kondisi makroprudential dan nilai tukar rupiah yang stabil, saya percaya IHSG akan dapat dengan baik melewati turbulensi kondisi pasar global yang diliputi ketidakpastian saat ini dan kedepannya (setidaknya hingga 2015 berakhir). Hingga pekan lalu, asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 1.99 triliun, dan tercatat IHSG berakhir pada level 5,443.06 pada Jum’at (20/03), dengan nilai transaksi di pasar reguler selama sepekan yang mencapai Rp 25.19 triliun. Sektor yang sensitif terhadap suku bunga secara umum menguat, diantaranya: sektor keuangan +1.48%, properti +2.93%, dan aneka industri +2.21%, Untuk Year to Date (YTD) hingga Jum’at (20/03), IHSG sudah mengakumulasi kenaikan sebesar 4.02%.
JCI’s Outlook
Analisa Saya:
- Wakil Ketua The Fed, Stanley Fischer mengatakan bahwa menaikkan suku bunga di level saat ini yang mendekati nol, kemungkinan hanya akan dijamin sampai kuartal ke-empat tahun ini, dan peningkatan berikutnya mungkin tidak akan seragam atau diprediksi > sinyal fed fund rate akan meningkat di kuartal IV-15 dan kenaikannya bisa mencapai 25-100 bps di setiap pertemuan FOMC meeting.
- Dollar yang melemah membuat Rp menguat, dan hal ini akan dapat mengurangi sedikit tekanan di pasar saham, namun dana asing akan cukup bergerak variatif hingga mencapai tingkat keseimbangannya, (asing masih akan mencatatkan aksi jual bersih).
- Indeks manufaktur di China berada pada level 49.2 (Maret), prediksi 50.6 dan publikasi sebelumnya 50.7
- Gubernur OPEC untuk Arab Saudi, Mohammed al-Madi, menyatakan harga minyak mentah akan sulit kembali ke kisaran USD 100-120 per barel. (potensi beban energi akan menurun, namun biaya perusahaan akan sedikit membengkak karena pelemahan Rp).
Berita Emiten:
- Sri Rejeki Isman (SRIL) meraih kenaikan laba bersih sebesar 51.24 persen hingga periode Desember 2014 menjadi USD 44.76 juta dari laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang USD 29.59 juta.
- Multipolar Technology (MLPT) meraih kenaikan laba bersih sebesar 26 persen hingga periode Desember 2014 menjadi Rp 71.43 miliar atau Rp 38 per saham, jika dibandingkan dengan laba bersih Rp 56.69 miliar atau Rp 34 per saham.
- Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) meraih kenaikan laba bersih sebesar 16.80 persen hingga periode Desember 2014 menjadi Rp 737.82 miliar dibandingkan dengan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp 631.66 miliar.
- WIKA (Wijaya Karya) tengah menyasar pembangunan infrastruktur moda transportasi masal berbasis rel diluar pulau Jawa. Salah satu proyek yang mungkin layak dicermati adalah proyek jalur kereta api dengan jurusan Sorong-Manokwari. Dari proyek tersebut, diperkirakan perseroan dapat mengantongi nilai kontrak yang cukup besar. Berdasar informasi yang beredar, pemerintah bakal mengucurkan dana sekitar Rp 234 triliun dengan catatan waktu hingga 2019 mendatang untuk sarana dan prasarana transportasi masal berbasis rel untuk wilayah luar Jawa.
Pilihan Sektor dan Saham
- Ketidakjelasan The Fed dalam penentuan suku bunga acuan, akan membuat IHSG bergerak sideways, sektor seperti: barang konsumsi, keuangan, dan properti cukup diuntungkan dalam menghadapi periode ketidakjelasan mengenai suku bunga global. (asumsi BI rate tetap dan akan turun perlahan sebelum kuartal IV-15).
- Memasuki akhir minggu potensi perdagangan akan cukup flat, hal ini dikarenakan investor akan mencoba menerka hasil data ekonomi makro Indonesia selama bulan Maret pekan depan, seperti inflasi, ekspor&impor.
- Secara teknikal, saham PTPP dan WSKT sudah mendekati MACD golden cross, lihat dulu hari ini (24/03) jika closing positif bisa trading WSKT dan PTPP keesokan harinya.
- Pilihan saham untuk trading minggu ini: MPPA, BBNI, KLBF, INDF, SRIL, BBTN.
- IHSG kami perkirakan selama sepekan ini akan bergerak sideways, dengan support resistance di 5,409 - 5,485
*Disclaimer ON
Agenda Ekonomi Dan Emiten
(Sumber: IPOT, Bloomberg, BI)
24 Maret
- BBNI: cum deviden Rp 144.549/shm
- RUPS: BBTN, BBYB, BSIM, BSWD
- IPO: MIKA
25 Maret
- RUPS: AGRO, BEST, IGAR, NIRO
- JSMR: cum dev RP 72.2353/shm
26 Maret
- RUPS: BTPN, NIKL, TINS
- Public Expose: BBRM
27 Maret
- RUPS: DEWA
30 Maret
- RUPS: BCIC, HERO, LEAD, PTBA
31 Maret
- BI: Statistik Posisi Investasi Internasional Indonesia Triwulan IV/2014
- RUPS: ANTM, BJBR, INCO, ITMG SMBR
Stock Pick
KLBF
- Trend: Bullish (Weekly)
- RSI < 50%
- MACD Golden Cross
- Closing price di atas MA20 dan menguji MA50
- Rekomendasi: Trading Buy
- S: 1,785
- R: 1,885
BBNI
- Trend: Bullish – (Monthly)
- Closing price di atas MA20 & MA 50.
- RSI masih < 70% tren beli positf
- Rekomendasi: Trading Buy
- S: 6,750
- R: 7,250
Happy Trading All!