Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
282
|
Hello Investors...
Banyak alat analisa yang dapat digunakan dalam melihat kinerja IHSG kedepannya, indikator yang dapat digunakan bisa berupa penelahan secara teknikal maupun fundamental, teknikal berhubungan dengan statistika, sedangkan fundamental gabungan antara ilmu makro dan keuangan. Dari semua pendekatan yang dapat digunakan, untuk saat ini saya mencoba menggunakan indikator pergerakan IHSG selama 20 tahun per bulan-nya, tidak teknikal bukan pula fundamental.
Karl Marx pernah berkata, “History repat itself, first as tragedy and second as farce”, tentu saya akan berkonsentrasi pada tragedy atau peristiwa yang tengah berlangsung saat itu, agar mendapatkan dan menemukan kausalitas yang berhubungan dan signifikan terhadap pergerakan naik dan turun-nya IHSG.
Investors always looking for the latest news on the next great stock, benar sekali! Untuk itu informasi pasar sangat ditunggu dan dibutuhkan oleh investor, asimetric informasi adalah bagian yang tidak dapat disanggah dan menjadi pelaku utama dalam kesalahan investor dalam menilai suatu saham.
Mari kita lihat pergerakan IHSG selama di bulan April dalam 20 tahun terakhir, (dengan bantuan tabel di bawah ini) anda dapat melihat sedikit gambaran bagaimana IHSG melawati bulan per bulan di setiap tahun-nya selama 20 tahun terakhir, selama bulan April IHSG tercatat 7x mengalami return negatif selama 20 tahun terakhir, dengan 12x berhasil mencatatkan kinerja yang positif, pada bulan Mei, IHSG tercatat 9x mengalami kejadian penurunan return, dengan 10x mencatatkan hasil positif, dengan kata lain, di bulan April ini IHSG seharusnya masih mampu mencatatkan hasil yang baik, meskipun kenaikannya kemungkinan hanya mencapai 0.2-0.5% di akhir bulan. Selama 2 pekan di bulan April 2015, pergerakan IHSG masih cukup fluktuatif, dimulai dari aksi investor asing yang mencatatkan jual bersih senilai Rp 1.8 triliun. sempat menembus 5,500 kemudian kembali turun dan bergerak di level sekitar 5,400-an. Alhasil pergerakan IHSG selama bulan April dapat dikatakan flat cenderung melemah di 2 (dua) pekan awal ini.
Bagaimana di bulan Mei? Secara historis, kinerja IHSG di bulan Mei lebih tertekan dibandingkan di bulan April, 9x IHSG mengalami kinerja negatif, dan sisa-nya mencatakan hasil positif, namun pada tahun lalu kinerja IHSG di bulan Mei tercatat positif, untuk tahun ini kami melihat keadaan pasar yang masih sulit ditebak, dengan sentimen positif di dalam negri yang minim membuat kecenderungan arah pasar lebih ke zona negatif, patut di catat, kebijakan pemerintah saat ini sangat sulit ditebak dan itu jelas mempengaruhi kinerja emiten sektoral dan terutama para fund manager baik lokal dan asing.
Weekly Wrap
Selama sepekan lalu IHSG tercatat melemah sebesar 1.47%, dan ditutup di level 5,410.64. dana asing masih banyak keluar masuk dengan mencatatkan jual bersih sebesar Rp 2.6 triliun, sentimen di domestik masih minim, ditengah penguatan harga minyak dunia serta pelemahan beberapa saham emiten berkapitalisasi besar, seperti ASII, dan PGAS. Kebijakan pemerintah yang sedikit banyak merugikan PGAS, membuat kinerja saham PGAS, turun hingga ke level 4,340 di pekan lalu. Hampir seluruh sektor tertekan, dengan pelemahan terbesar berasal dari sektor, Barang Konsumsi (-2.59%), pertambangan (-2.01%) dan Pertanian (-2.09%). Hanya sektor properti saja yang berhasil meningkat sebesar 0.02%.
Outlook This Week
- Lupakan sejenak soal penentuan suku bunga The Fed, bursa saham AS saat ini fokus pada laporan keuangan emiten di kuartal I-2015, IHSG bisa berkonsentrasi pada data domestik dan kecenderungan efek Yunani serta kenaikan harga minyak dunia dalam sepekan ini. (naik turun-nya bursa saham AS akibat laporan keuangan tidak berpengaruh terhadap IHSG)
- Data jobless claim dan penjualan rumah baru di AS bisa menjadi market mover di pertengahan minggu ini.
- Bank sentral China mengeluarkan kebijakan pemangkasan GWM. Pemotongan GWM (giro wajib minimum) ini dilakukan guna mendorong mendorong pertumbuhan ekonomi China. PBoC memotong GWM sebesar 100 basis poin
- Pasar obligasi di zona Eropa secara umum tertekan, sekitar 25% dari keseluruhan obligasi di zona Eropa berada di teritori negative, dipengaruhi oleh adanya stimulus oleh ECB untuk mendongkrak kinerja ekonomi di zona Eropa.
- IHSG kami perkirakan selama sepekan ini akan bergerak bullish (moderat), dengan support resistance di 5,405 - 5,480
*Disclaimer ON
AGENDA EKONOMI DAN EMITEN
20 April
- RUPS : AUTO, CINT, MEDC, TGKA
- PublicExpose : PTRO, TRIS
21 April
- CumDate Deviden AALI Rp.472
- RUPS : SCMA, UNTR
22 April
- CumDate RightIssue RELI 1:1 Exc.Price Rp.445
- RUPS : EMTK, WIKA
23 April
- RUPS : ADRO, GLOB, MBSS, TCID, WOMF
24 April
- RUPS : ASMI, BNII, BNLI, PNBN, PNBS, TRIO, VRNA, WSKT
(sumber : RTI, IPOT, Bloomberg, BI)
Analisa Teknikal
PGAS
Garis biru menunjukkan level support PGAS di tahun 2015, saham PGAS masih dalam tren bearish, saham ini sempat mencoba untuk rebound ketika harga menguji level 5,375 dengan kondisi garis MA 20 dibawah MA 50, garis MA 20 sempat mencoba memotong garis MA50 kemudian gagal dan terus membawa saham ini mencatatkan level harga terendahnya selama tahun 2015 di level 4,340. Saat ini saham PGAS mencoba menguji level 4,655, jika tertembus ada peluang PGAS bermain di level 4,800 – 5,050. Namun jika tidak tertembus, saham PGAS dalam jangka menengah akan bermain di area 4,655 – 4,350 dan tidak menutup kemungkinan ke arah 4,107.
Happy Trading All..