EUR/USD 1.080   |   USD/JPY 151.230   |   GBP/USD 1.263   |   AUD/USD 0.653   |   Gold 2,233.48/oz   |   Silver 25.10/oz   |   Wall Street 39,807.37   |   Nasdaq 16,379.46   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 70,744.95   |   Ethereum 3,561.29   |   Litecoin 94.22   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 1 hari, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 1 hari, #Saham Indonesia

Rekomendasi 27-30 April 2015: Anjlok 3.49%, IHSG Salahkan Fundamental Ekonomi

Penulis

Dalam pasar saham semuanya bisa terjadi dalam sekejap, ibarat naik pesawat, dalam hitungan detik, tiba-tiba bisa saja pesawat yang kita tumpangi meluncur ke-bawah.. hal tersebut persis sama dengan apa yang terjadi di pasar saham Indonesia kemarin.

Hello Investors...

Rekomendasi 27-30 April 2015: Anjlok 3.49%, IHSG

Dalam pasar saham semuanya bisa terjadi dalam sekejap, ibarat naik pesawat, dalam hitungan detik, tiba-tiba bisa saja pesawat yang kita tumpangi meluncur ke-bawah.. hal tersebut persis sama dengan apa yang terjadi di pasar saham Indonesia kemarin. Pertumbuhan pasar saham yang sejak awal tahun telah mencapai 3.84% y-t-d, kini tinggal ber-sisa 0.35% (terburuk kedua setelah India). Apa yang salah sebenarnya? Sebetulnya tim ekonomi Indonesia telah mengetahui permasalahan akut ekonomi negara ini.. mereka yang dikenal sebagai pebisnis dan praktisi tentu mengetahui benar, mesti dari mana membereskan ‘mesin bobrok’ ini sedari awal. Kompleksitas masalah cukup banyak, mulai dari mis-match APBN, fluktuasi nilai tukar rupiah, kejatuhan harga komoditas dunia hingga kebijakan fiskal pemerintah yang sangat optimis.. namun seiring berjalannya waktu, tidak satupun yang nilai rapornya memuaskan, hingga pada (27/04) investor mengamuk dan beruntung tidak sampai seperti Black Tuesday-nya Amerika Serikat di tahun 1929 lalu..

Investor memutuskan keluar dan menjauh dari pasar Indonesia, mereka menganggap banyak kejadian ekonomi dan politik yang tidak tertangani dengan cepat dan pemerintah terkesan asal-asalan mengurusinya, hingga pada akhirnya, laporan keuangan emiten besar di kuartal-I memperlihatkannya, tercatat asing melakukan aksi jual sebesar Rp 2.24 triliun, hampir seluruh sektor industri ‘merah’ dan mencatakan penurunan terdalam sejak 1.5 tahun terakhir. Sektor perbankan dan aneka industri menjadi sasaran target dari pelepasan modal dan tercatat anjlok masing-masing sebesar 4.91% dan 4.77%.

Beberapa saham yang tercatat sebagai top selling dari investor asing kemarin..

Rekomendasi 27-30 April 2015: Anjlok 3.49%, IHSG

Beberapa permasalahan yang dikritisi Investor

  • Pertumbuhan ekonomi yang diprediksi sulit tumbuh di atas 5% tahun ini,
  • Kesulitan Presiden Jokowi menterjemahkan ketegasan, kisruh Kapolri- KPK,
  • Banyaknya kebijakan pemerintah yang kurang mendukung industri, dan terkesan terburu-buru,
  • Kebijakan pengenaan pajak sulit diterima, dan fiscal reform membuthkan waktu serta target pajak yang dinilai kelewat wajar.
  • Realisasi investasi > pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur dinilai sangat lamban.
  • S&P 500 gagal menaikkan rating investasi Indonesia.

Pengaruh Terhadap Emiten

  • Laba bersih Astra Internasional (ASII) turun 16% di 1Q-15 (YoY)
  • Laba bersih AALI terjun bebas 80% di 1Q-15 (YoY)
  • Laba bersih BMRI naik 4.3% di 1Q-15 (dibawah konsensus) kredit segmen korporasi mengalami perlambatan.

Rekap Laba (-Rugi) Bersih Emiten 1Q15 vs 1Q14

- AALI Rp156m vs Rp784m

- ACST Rp12.1m vs Rp22.4m

- ASII Rp3.99t vs Rp4.73t

- ASGR Rp47.5m vs Rp33.1m

- AUTO Rp87.4m vs Rp265.5m

- AKRA Rp295m vs Rp180m

- ARNA Rp39.6m vs Rp77.1m

- BMRI Rp5.1t vs Rp4.9t

- BBNI Rp2.82t vs Rp2.39t

- BBTN Rp402m vs Rp341m

- BJTM Rp257m vs Rp312m

- BNGA Rp82.7m vs Rp1.09t

- BDMN Rp687m vs Rp874m

- ELSA Rp65m vs Rp54m

- LEAD $1.09jt vs $5.69jt

- HMSP Rp2.89t vs Rp2.75t

- MTDL Rp34.5m vs Rp31.4m

- NIRO Rp19.7m vs Rp3.8m

- UNVR Rp1.59t vs Rp1.36t

- UNTR Rp1.64t vs Rp1.58t

- ROTI Rp67.1m vs Rp61.2m

- SILO Rp34.5m vs Rp26.9m

- TINS -Rp19.1m vs Rp95.0m


Outlook This Week

  • Data ekonomi global akan kembali mempengaruhi pergerakan bursa saham Asia dan Global,
  • Consumer confidence AS diprediksi naik ke level 103, Jobless claims diprediksi turun ke level 288 ribu, consumer spending sedikit meningkat ke level 0.5%, ISM manufacturing index naik ke level 52.
  • Akan ada rapat moneter di AS pekan ini, 28-29 April, para pelaku pasar menunggu sinyal kenaikan suku bunga acuan dari rapat ini dengan mempertimbangan data-data ekonomi AS terutama data tenaga kerja dan inflasi serta kondisi perekonomian global. Para pelaku pasar masih meragukan kenaikan suku bunga di bulan Juni nanti.
  • Pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan hanya akan tumbuh 1%, pasar kemungkinan akan bereaksi negatif terhadap dollar AS menanggapi data ini.
  • Tarik ulur utang Yunani masih akan berjalan dan mengalami penundaan, isu ini masih akan menggerakan pasar saham global.
  • Laporan keuangan emiten domestik di kuartal I-15 menunjukkan hasil yang dibawah konsensus analis, buruknya hasil kinerja keuangan emiten memunculkan tanda tanya besar terkait prospek ekonomi Indonesia ke depannya, perlambatan ekonomi yang dipengaruhi oleh menurunnnya kinerja keuangan emiten, memberikan ruang pemutusan lapangan pekerjaan (PHK), di tengah tingginya fixed cost emiten dan beban pajak.
  • Pasar saham yang bergerak turun, disarankan untuk mengambil posisi HOLD, akumulasi saham-saham defensif seperti KAEF, UNVR, SRIL, BBNI. Koleksi saham-saham yang menunjukkan hasil positif kinerja keuangan selama kuartal I- 2015. (lihat rekap laba-rugi emiten di atas).
  • IHSG kami perkirakan selama sepekan ini akan bergerak Bearish, dengan support resistance di 5,035 - 5,289

*Disclaimer ON

AGENDA EKONOMI DAN EMITEN

28 April

• CumDate Deviden SCMA Rp.70

• CumDate Deviden UNTR Rp.545

• RUPS : ASII, BABP

• PublicExpose : NRCA

29 April

• CumDate Deviden EMTK Rp.350

• CumDate Deviden WIKA Rp.20,0281

• RUPS : ELSA, RAJA

• PublicExpose : INDY

30 April

• CumDate Deviden XCID Rp.1.8388

• RUPS : ASBI, BRAU, DYAN, TOTL

• PublicExpose : BPFI, BPII

(sumber : RTI, IPOT, Bloomberg, BI)

 

Analisa Teknikal

IHSG

Rekomendasi 27-30 April 2015: Anjlok 3.49%, IHSG

Saat ini IHSG diperdagangankan di PE 18.8x, kemarin IHSG terjun bebas dan tertahan di level 5,425, kemudian, saat ini IHSG telah mendekati garis MA200, jika tertembus peluang IHSG untuk kembali turun sangat terbuka, volume penjualan masih sangat kuat terlihat, MA20 saat ini juga telah memotong MA50, sinyal jual cukup kuat, ke depan menguji support 5,148, jika tertembus IHSG berpeluang mencatatkan level harga terendahnya di tahun ini, dan menuju 5,026. Be careful..


Arsip Analisa By : Aditya Putra
230847
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.