EUR/USD 1.065   |   USD/JPY 154.410   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,382.71/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 6 menit lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 7 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 55 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 56 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

01 Februari - 05 Februari 2016

Penulis

Info Pasar

The Fed mengumumkan bahwa perekonomian Amerika Serikat (AS) kehilangan momentumnya di akhir tahun 2015 meskipun pertumbuhan di sektor lapangan pekerjaan masih berlanjut. Fed tidak mengubah rencananya untuk tetap menaikkan suku bunga di tahun 2016, namun sepertinya tidak dalam waktu dekat. Jatuhnya harga minyak dunia serta melambatnya ekonomi global masih menjadi perhatian Fed. Banyak ekonom berpendapat bahwa tidak realistis untuk berharap Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak empat kali di tahun 2016 ini.

Berikut ini adalah data ekonomi yang perlu diperhatikan sepanjang pekan ini:

1. US ISM Manufacturing PMI, Senin
Data PMI manufaktur melanjutkan kontraksi di bulan Desember menyusul data yang mengecewakan di angka 48.6 di bulan sebelumnya. Angka itu merupakan angka terendah sejak Juli 2009 ketika terjadi pelemahan di semua lini. Data PMI manufaktur diperkirakan bertahan di 48.6 kali ini.

2. US ADP Non-Farm Payrolls, Rabu (3/2)
Lapangan pekerjaan di sektor swasta mengalami penambahan sebesar 257.000 di bulan Desember menurut data yang dilaporkan ADP. Angka tersebut menandakan penguatan menyusul pertumbuhan sebesar 211.000 di bulan sebelumnya. Kuatnya sektor tenaga kerja merupakan salah satu parameter kuatnya perekonomian dan mungkin menjadi salah satu pertimbangan Fed unuk menaikkan suku bunga lagi. Sektor swasta AS diperkirakan akan menambah lapangan pekejraan sebesar 191.000 di bulan Januari.

3. US ISM Non-Manufacturing PMI: Rabu (3/2)
Pertumbuhan sektor jasa AS di bulan Desember tidak sesuai harapan. Pertumbuhan yang terjadi merupakan yang paling lambat dalam hampir dua tahun terakhir. Indeks tersebut mengalami penurunan ke 55.3 dari 55.9 yang tercatat di bulan November. Meskipun demikian komentar mayoritas responden masihpositif terkait kondisi bisnis dan ekonomi AS secara umum. Indeks aktivitas sektor jasa AS kali ini diperkirakan akan mengalami penurunan ke 55.2.

4. Keputusan suku bunga Inggris: Kamis (4/2)
Bank of England (BOE) mempertahankan suku bunga di bulan Januari di tengah volatilitas pasar global dan berlanjutnya pelemahan harga minyak dunia telah semakin memperlambat laju inflasi. Dari semua anggota MPN, hanya Ian McCafferty yang menginginkan kenaikan suku bunga menjadi 0.75%. Mayoritas anggota MPC meyakini bahwa tingkat inflasi mungkin akan berubah dari perkiraan yang dilakukan di bulan November. Namun notulen pertemuan tersebut juga mencatat volatilitas pasar finansial khususnya saham. Lebih jauh lagi, MPC menyoroti penurunan harga minyak dunia yang kemungkinan akan sangat mempengaruhi laju inflasi.

5. Pidato Mark Carney: Kamis (4/2)
Gubernrur BOE, Mark Carney, akan memberikan laporan inflasi di London. Carney sebelumnya mengatakan bahwa BOE sebaiknya tidak menaikkan suku bunga di bulan-bulan mendatang mengingat lemahnya kondisi ekonomi global dan pelambatan pertumbuhan ekonomi Inggris.

6. US Unemployment Claims: Kamis (4/2)
Angka klaim pengangguran AS pekan lalu turun dari level tertinggi enam bulan di 294.000 ke 278.000. Data ini memperteas penguatan sektor tenaga kerja AS. Klaim pekan ini diperkirakan mencapai 286.000.

7. US Non-Farm Payrolls: Jumat (5/2), 20.30 WIB
US NFP mengalami kenaikan sebesar 292.000 di bulan Desember, menyusul kenaikan sebesar 252.000 di bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran bertahan di angka terendah 7 ½ tahun di 5%. Pertumbuhan NFP Januari diperkirakan 192.000 sementara tingkat pengangguran diperkirakan tetap 5%.

8. US Trade Balance: Jumat (5/2)
Defisit neraca perdagangan AS menyusut di bulan November ke angka terendah sembilan bulan di $42.4 miliar karena turunnya impor secara tajam. Meskipun demikian secara umum baik sektor impor maupun ekspor mengalami penurunan karena penguatan USD dan melambatnya ekonomi global. Eskpor sendiri turun 0,9% yang merupakan angka terendah dalam lebih dari empat tahun terakhir. Defisit neraca perdagangan Desember diperkirakan akan bertambah sebesar $42.8 miliar.

Analisa EUR/USD

01 Februari - 05 Februari

Prediksi:
Pengamatan terhadap EUR/USD pada TF Daily, mendeteksi pergerakan Harga selama sepekan. Secara tekhnikal, area 1.0969 - 1.0748, EUR/USD berpotensi melemah menuju area 1.0748.

Analisa GBP/USD

01 Februari - 05 Februari

Prediksi:
Pengamatan terhadap GBP/USD pada TF Daily mendeteksi pergerakan Harga selama sepekan. Secara tekhnikal, selama harga berada berada area 1.4428 - 1.4148, GBP/USD berpotensi melemah dengan target menuju area 1.4148.

======================

Perhatian :
Jika analisa ini akan dijadikan sebagai rujukan trading, yang perlu diperhatikan adalah : Broker yang kami gunakan mungkin bisa berbeda dengan broker yang anda gunakan. Perbedaan spread, harga running serta High dan Lownya bisa mempercepat / tidaknya sinyal ini untuk tereksekusi.

Arsip Analisa By : Rachmat
259386
Penulis

Mulai terjun di dunia trading akhir tahun 2009. Pertama kali belajar konsep Money Management dari seorang trader Jepang, kemudian berlanjut otodidak. Strategi trading berpatokan pada level Support dan Resistance (Supply and Demand), dengan dasar High Low yang pernah terjadi, ditunjang range market yang sedang berlangsung dan pembatasan risiko.