Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
282
|
Technical Story
IHSG berhasil rebound dari level terendahnya di bulan Desember di level 5,027. Level tersebut juga terendah sejak bulan Juli tahun ini, yang menarik di saat IHSG tercatat mengalami penurunan sejak (13/12). Level RSI sendiri membuat rekor dengan mencapai bottom terendahnya di 20%, dari sebelumnya di 24.8%. Pergerakan MACD secara weekly masih terlihat bearish, dan monthly bearish.
Saat ini harga sudah kembali melewati MA5 dan MA200, namun garis MA5 belum terkonfirmasi secara kuat dalam menunjukkan sinyal bullish-nya. Technical rebound untuk IHSG, dengan target selanjutnya di 5,310, dengan 2 hari perdagangan lagi IHSG akan berusaha untuk mencapai target tersebut, di mana pada ulasan saya sebelumnya IHSG ditargetkan di akhir tahun mampu berada di level 5,150-5,200.
Economy Update
Tidak banyak data yang tersaji di akhir tahun ini, dengan beberapa indikator makro lebih banyak berasal dari eksternal, seperti di Amerika Serikat (data neraca perdagangan, jobless claims, serta laporan EIA mengenai keadaan supply minyak). Saat ini harga minyak dunia sudah cukup stabil di level $50/barel. Selanjutnya, di awal bulan nanti investor akan mencermati data-data yang berasal dari ekonomi domestik seperti rilis inflasi, suku bunga BI, serta ekspor-impor.
What Market Says
IHSG berhasil tertahan di dekat garis MA200, di mana hasil ini juga menahan pelemahan yang sudah berlangsung sejak pertengahan bulan Desember ini. Tercatat rata-rata IHSG sudah turun sebesar 0.7% di bulan Desember, namun pada (27/12) IHSG berhasil bangkit. Sektor-sektor seperti aneka industri, barang konsumsi serta properti mengkontribusi hasil positif yang dicatat oleh IHSG.
Investor asing tidak banyak berkontribusi di tengah tanggal perdagangan yang mendekati akhir tahun. Sementara, saham-saham yang berkontribusi positif terhadap IHSG dalam 2 hari perdagangan terakhir ini, diantaranya saham-saham seperti HMSP, TLKM, BBRI, UNVR serta ASII.
Sementara pemerintah meng-estimasi tingkat inflasi di bulan Desember tahun ini sekitar 0.2%-0.3% dan nampaknya target inflasi di bawah 4% kemungkinan dapat tercapai, di sisi lain dari berita emiten Delta Dunia Makmur (DOID) melalui anak usahanya Pukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) telah menandatangani dua kontrak jasa penambangan dengan Adaro Indonesia (Adaro) dan Angsaran Jaya Energy (AJE) dimana nilai kontrak total mencapai Rp6.5 triliun, dengan semakin membaiknya harga baru bara di tahun depan, outlook DOID juga akan cukup cerah di tahun 2017.
Dari update tax amnesty, Indonesia membutuhkan likuiditas di tengah sulitnya menghimpun dana dari penerimaan pajak untuk kebutuhan membangun infrastruktur. Keberhasilan penerimaan dana repatriasi akan membuat APBN tahun depan lebih besar, namun empat hari menuju tahun 2017, realisasi uang tebusan dari amnesti pajak belum bisa menembus angka Rp 100 triliun. Uang tebusan amnesti pajak berdasarkan surat penyampaian harta (SPH) yang diterima hingga hari ini baru mencapai Rp 98.61 triliun atau 59.76% dari target Rp 165 triliun. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kementrian keuangan dimana target penerimaan pajak setiap tahunnya sulit tercapai.
Saat ini valuasi IHSG tercatat berada pada P/E 16.5x dan P/BV 2.2x.